Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sawah Jaring Laba-laba Raksasa di Flores Buat Turis Tercengang

Sawah Jaring Laba-laba Raksasa di Flores Buat Turis Tercengang Lingko (Foto: Flores Exotic Tours)

Dream - Flores tak henti-hentinya membuat wisatawan dunia tercengang. Setelah menyaksikan kabut tebal terkuak di tiga kawah berdanau yang berbeda warna di Kelimutu maka petualangan dapat dilanjutkan menelusuri sisa-sisa kehidupan prasejarah manusia hobit (Homo floresiensis) di Liang Bua. Itu belum cukup! Itu hanya mulanya saja. Telusuri lebih jauh keindahannya dengan mengunjungi rumah tradisional dan sebuah model sawah yang mungkin hanya ada di pulau berusia tua ini.

Kamu akan dibuat terkagum-kagum melihat sawah berbentuk jari-jari melingkar dengan formasi menyerupai jaring laba-laba. Sawah jaring laba-laba raksasa ini adalah hal yang luar biasa. Sebuah pemandangan yang berbeda dengan terasering bertingkat-tingkat seperti di Tegalallang, Bali.

Masyarakat Manggarai telah mengenal tradisi pembagian lahan sawah dan kebun dengan sebutan Lingko. Keberadaan tanah dan adat di Manggarai diibaratkan seperti gula di dalam manisnya madu, tak terpisahkan. Tembong one, lengko pe’ang, kata orang Manggarai, atau setidaknya dituliskan oleh Vinadi GM, peneliti dan seorang romo muda yang tengah menuntaskan disertasinya tentang Manggarai di salah satu negara Eropa.

Arti ungkapan tersebut ialah gendang di dalam, tanah ulayat di luar. Makna itu dalam, dimana sebuah gendang yang menggantung di tiang utama sebuah rumah induk adat (mbaru gendang). Itu merupakan manifestasi kekuasaan adat beserta pemangkunya (dalu dan tua teno) dan tanah merupakan satu ungkapan territorial kekuasaan tersebut.

Lingko adalah tanah adat yang dimiliki secara komunal dan merupakan bekal untuk memenuhi kebutuhan bersama. Tanah dibagikan pada anggota mayarakat sesuai ketentuan adat. Keberadaan sebuah kampung pastilah dipusatkan di sebuah mbaru gendang dimana Lingko pastilah ada.

Lingko diperkirakan telah ada saat manusia di Flores mulai berpindah kebiasaan dari berburu menjadi agraris yang menetap. Berikutnya terbentuk sebuah kampung yang disebut Beo. Warga sebuah Beo memiliki kemampuan merambah hutan untuk dijadikan lahan garapan. Berapa luas sebuah Lingko maka itu tergantung kemampuan merambah dan jumlah masyarakat dalam sebuah Beo.

(Sumber: Situs Kemenpar, Pesonaindonesia.travel)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Turis Asing di Bali Sampai Jalan Kaki, Menhub Kasih 3 Solusi Atasi Macet Ekstrem di Bandara
Turis Asing di Bali Sampai Jalan Kaki, Menhub Kasih 3 Solusi Atasi Macet Ekstrem di Bandara

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh beberapa pihak, termasuk Otoritas Bandara, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan Angkasa Pura Indonesia.

Baca Selengkapnya
Turis Indonesia Terbanyak Liburan ke Singapura, Ini Tiga Daerah Asalnya
Turis Indonesia Terbanyak Liburan ke Singapura, Ini Tiga Daerah Asalnya

Apakah kamu salah satu warga yang mengunjungi Singapura tahun lalu?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DRESS IT! Outfit Ke Konser Ala IU
DRESS IT! Outfit Ke Konser Ala IU

Sahabat Dream, referensi kali cocok banget nih buat kalian yang suka nonton konser. Kali ini bisa jadi referensi buat nonton Coldplay.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Mendadak Meeting
NOTED KAK! Mendadak Meeting

Sahabat dream, kalian suka kesel gak sih saat usah siap-siap mau pulang, tiba-tiba diajak meeting? Mungkin ada yang reaksinya seperti Dreamitie ini?

Baca Selengkapnya