Cara Kreatif Kemenpar Promosi Kuliner Nusantara di Luar Negeri

Dream - Cita rasa kuliner tradisional Indonesia menjadi salah satu keanekaragaman warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Terutama sebagai umpan dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara untuk datang dan mencicipinya langsung di Indonesia.

Untuk mempersiapkan hal itu, penyelenggara Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival 2016, juga mengadakan seminar Retailers and Malls Summit IDEA Exchange 2016. Selama dua hari, 6-7 Oktober di Hotel Sheraton Grand Jakarta, Gandaria city.

Rencananya sebanyak 400 peserta mulai dari pengusaha dan pemilik ritel, pengelola pusat perbelanjaan di seluruh Asia dan organisasi perdagangan di seluruh Indonesia akan hadir untuk membahas kompetisi di pasar ritel yang semakin tak terbendung.

"Jadi mulai harus secara automatically membangun restoran di luar negeri. Saya dapat laporan di Jepang itu kalau Chinese restoran sudah nggak bisa dihitung, Thailand ada 12 ribu, Malaysia 600 tapi Indonesia kurang dari 100," sesal Menteri Pariwisata Arief Yahya pada saat membuka acara WICSF di Gandaria City, 27 September 2016.

Ke depan Arief berharap kuliner Indonesia makin mendunia. Sehingga ia berharap besar kepada para stakeholder di bidang kuliner seperti William Wongso dan Sisca Suwitomo untuk membantu tugas pemerintah.

"Oleh karena itu sebagai challenge segera tetapkan national food mau soto, sate, rendang atau nasgor. Italia punya pizza, Thailand punya tomyam sedangkan Jepang sushi," imbuhnya.

Meskipun tokoh-tokoh kuliner seperti William Wongso telah melakukan langkah yang sangat baik dengan menerbitkan buku mengenai 30 ikon kuliner di Indonesia, namun Arief menilai tetap harus punya andalan untuk memperkuat branding wisata kuliner Indonesia.

"Kemenpar akan mulai dari Brusel dan Swiss. Jadi kalau teman-teman ada yang mau mulai investasi di luar negeri, Kemenpar akan bantu promo. Jadi kuliner kita bagus di dalam dan luar," ungkapnya penuh harap.