Even Wisata Bagi Anda yang Hobi Jalan-jalan Hemat

Dream - Besarnya animo masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata, membuat para pengusaha yg tergabung di Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) tergerak untuk memberikan kontribusi. Sehingga terbentuklah acara tahunan yang dikemas dalam Astindo Fair.

Acara yang sudah berhasil diselenggarakan untuk keenam kalinya ini akan kembali digelar pada 25-27 Maret mendatang. Para calon wisatawan yang ingin mendapatkan informasi mengenai biaya perjalanan murah dapat mengunjungi Jakarta Convention Center (JCC) selama pameran digelar.

Ajang ini memang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas untuk merencanakan liburan sejak jauh-jauh hari. Sehingga mereka dapat menikmati perjalanan wisata yang aman, nyaman dan mengesankan.

"Kemenpar (Kementerian Pariwisata) akan memberi dukungan dan meminta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) untuk membuka booth. Nanti rencana akan ada enam tapi belum diputuskan daerah mana saja," ungkap Diah Permatasari, Koordinator Humas Astindo saat peluncuran Astindo Fair 2016 di Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.

Dengan strategi ini pemerintah berharap Astindo mampu mendorong gairah wisata domestik. Sjachrul Firdaus, direktur ekeskutif Astindo menambahkan pada awalnya asosiasi ini dibentuk hanya untuk mengurus keperluan orang-orang Indonesia yang ingin berwisata ke luar negeri.

Tapi seiring berjalannya waktu, Kemenpar melirik kemampuan Astindo untuk menjual paket-paket wisata dalam negeri juga. Sehingga nanti selama acara berlangsung, para pengunjung juga dapat menggali informasi mengenai destinasi wisata yang sedang menjadi tren, baik di dalam maupun di luar negeri.

"Akan ada 13 airlines yang ikut, ada Garuda, Singapore Airlines, Qatar dan beberapa lainnya yang menawarkan harga menarik. Serta ada penawaran khusus (best offer fares) dari maskapai-maskapai tersebut," imbuh Diah.

Astindo Fair 2016 juga akan menampilkan seluruh daerah tujuan wisata dunia dan domestik. Termasuk tujuan populer, obyek wisata, pengembangan produk baru seperti wisata kuliner. Lalu akan ada wisata budaya, ziarah, wisata bahari, hotel, transportasi.

"Tahun ini kami menargetkan peningkatan 15 persen pengunjung dibanding tahun kemarin. Sekitar 100 ribu pengunjung dengan selling point 150 miliar," tutup Diah.