Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Pria Berkaki Satu Taklukan Puncak Aconcagua

Perjuangan Pria Berkaki Satu Taklukan Puncak Aconcagua Sabar Gorky (Foto: Koleksi Pribadi Sabar Gorky)

Dream - Keterbatasan fisik tak membuat Sabar Gorky menyerah pada keadaan. Kecelakaan kereta api kala SMA dulu membuat Sabar harus merelakan kaki kanannya diamputasi.

Peristiwa  itu memang telah merenggut mimpi-mimpinya untuk menjadi perwira. Tapi, keikhlasan menjalani takdir mengantar pria asal Solo ini menaklukkan puncak-puncak tertinggi dunia.

Ditemui saat pelepasan tim Ekspedisi Indonesia Raya untuk mendaki Gunung Aconcagua, Sabar mengaskan, sebagai tunadaksa berkaki satu tidak akan menghalanginya untuk berkarya dan membuat bangga Indonesia.

"Saya ingin mengubah image sebagai tunadaksa atau orang cacat itu. Cacat tidak boleh lemah. Saya berterimakasih diberi kesempatan," kata Sabar.

Gunung Aconcagua merupakan  gunung keempat yang akan ia coba daki. Sebelumnya, Sabar telah berhasil menaklukkan Gunung Elbrus di Rusia yang memiliki ketinggian 5.642 meter pada Agustus 2011. Lalu berlanjut ke Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Afrika dengan ketinggian 5.895 meter pada November 2011.

Kesempatan ketiga yaitu mendaki puncak Gunung Carstensz di Papua pada Agustus tahun 2015 lalu dengan ketinggian 4.884 meter.

"Doakan ya semoga pendakian ini mudah-mudahan cepat selesai. Mulai besok dan diperkirakan tanggal 5-6 Maret sudah kembali ke Indonesia," ungkap Sabar saat ditemui di Hotel Botobudur Jakarta Pusat, 18 Februari 2016.

Sabar mulai suka mendaki gunung sejak usia 18 tahun, dua tahun sebelum kecelakaan yang mengubah alur hidupnya. Kini, meskipun tak berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai perwira, ia pun bangga dapat menjalani hidup dengan cara-cara tak terduga.

"Kalau kesibukan sehari-hari saya masih ngecat gedung-gedung di Solo. Laundry gedung tinggi (vertical service) dan ngelap kaca-kacanya," imbuhnya.

Meskipun sempat depresi, Sabar pun berusaha bangkit dari keterpurukan dengan berbagai cara. Salah satunya berkomunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar. Serta membangun hubungan yang positif dengan lingkungan. Termasuk dalam mencari teman yang memberinya kesempatan berkarya.

"Kasih kesempatan berkarya, jangan dibatasin. Bahkan kadang teman yang banyak mengasihani dan mengasingkan. Ikuti saja jalannya hidup, arus air nggak akan naik," tutup Sabar.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Perlu ke Antariksa, Satu Foto Selfie Pendaki di Puncak Gunung Everest Ini Patahkan Teori Kaum Bumi Datar

Tak Perlu ke Antariksa, Satu Foto Selfie Pendaki di Puncak Gunung Everest Ini Patahkan Teori Kaum Bumi Datar

Tidak perlu sampai ke antariksa, sebuah foto selfie yang diambil dari puncak Gunung Everest membuktikan bahwa Bumi bulat.

Baca Selengkapnya
Cerita Perjalanan Pungut Sampah Plastik Sepanjang Jalur Trekking Gunung Gede Pangrango

Cerita Perjalanan Pungut Sampah Plastik Sepanjang Jalur Trekking Gunung Gede Pangrango

Aksi bersih-bersih sampah ini untuk melestarikan alam sekitar

Baca Selengkapnya
Berkat Tinjauan Satelit, Ilmuwan Temukan 4 Koloni Penguin yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya

Berkat Tinjauan Satelit, Ilmuwan Temukan 4 Koloni Penguin yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya

Satelit Ungkap Empat Koloni Penguin Kaisar Baru di Antartika, Meningkatkan Jumlah Total Menjadi 66.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Jitu Tingkatkan Kepercayaan Diri Meraih Mimpi Bareng Cap Panda

Cara Jitu Tingkatkan Kepercayaan Diri Meraih Mimpi Bareng Cap Panda

Cara Jitu Ajarkan Anak Percaya Diri Raih Mimpi Bareng Cap Panda

Baca Selengkapnya
8 Pendakian Gunung Paling Berbahaya di Eropa, Pemula Hati-Hati

8 Pendakian Gunung Paling Berbahaya di Eropa, Pemula Hati-Hati

Jalur-jalur yang mudah adalah untuk pemula, tetapi ada pendakian yang sulit untuk menguji daya tahan orang-orang

Baca Selengkapnya