Dream - Tionghoa merupakan salah satu etnis yang sudah lama tinggal di Nusantara. Menurut data sejarah, diperkirakan mereka menetap sejak 15 abad lalu.

Kedatangan etnis Tionghoa membawa serta tradisi mereka. Terjadilah pencampuran budaya dalam segala hal, terlebih pada bidang kuliner.

Pencampuran tersebut menambah kekayaan ragam sajian di Indonesia. Seperti hidangan peranakan yang kini telah melekat di lidah masyarakat.

Dengan pengaruh Melayu yang unik, kuliner peranakan atau yang juga disebut masakan 'Nyonya' telah dikembangkan menggunakan bumbu rempah khas Indonesia.

Kuliner peranakan halal ala Teras Dharmawangsa (Dream.co.id/Annisa Mutiara Asharini)

Banyak restoran yang menjajakan menu makanan peranakan di Jakarta. Tetapi, sajian ala Teras Dharmawangsa tentu berbeda dengan lainnya.

"Kuliner peranakan di sini merupakan Asian food kombinasi Chinese food dan masakan tradisional Indonesia. Kita bumbui dengan kaldu ayam dan rempah-rempah khusus untuk mengganti minyak babi tanpa meninggalkan cita rasa khas peranakan," ujar Chef Teras Dharmawangsa, Nasikin, di Jakarta pekan lalu.

Di Teras Dharmawangsa, Sahabat Dream bisa menemukan ragam kuliner fusion peranakan Nusantara seperti nasi goreng teri Medan, mie bebek, tahu telur asin dan berbagai olahan seafood serta dim sum.

Kwetiau halal ala Teras Dharmawangsa (Dream.co.id/Annisa Mutiara Asharini)

Selain cita rasa Chinese-Singaporean, kamu dapat mencicipi kuliner khas Thailand. Salah satunya mie goreng Pattaya.

"Menu ini kita mix dengan kombinasi rempah Thailand dan Indonesia. Rasa asam kita hasilkan dengan memakai asam Jawa, berbeda dengan di negara aslinya yang mengandalkan fermentasi cabe dan cuka," papar Nasikin.

Soal harga, kamu tidak perlu khawatir. Kuliner peranakan di restoran terkemuka di Jakarta Selatan ini bisa dicicipi mulai dari harga Rp20 ribu hingga Rp115 ribu.

"Dijamin halal certified," ucap Nasikin.