Dream - Bencana yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu sempat membuat iklim pariwisata di Indonesia kurang diminati. Sejumlah wisatawan mancanegara urung datang ke Indonesia karena khawatir terjadinya bencana susulan.

Merespon fenomena tersebut, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, tak kalah gesit meyakinkan pelancong luar negeri jika kondisi Pulau Dewata saat ini sudah aman. Salah satunya dilakukan dengan mengkampanyekan Bali Aman di Tiongkok.

Arief mengatakan sesuai amanah Presiden Joko Widodo, pariwisata menjadi leading sector di Indonesia.

"Ini menunjukkan Pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang sangat besar untuk menjaga stabilitas sektor pariwisata," ujar Arief, melalui keterangan tertulis diterima Dream, Rabu 17 Oktober 2018.

Dalam Business Gathering Wonderful Indonesia di hotel Sheraton, Zhengzhou, Henan yang dihadiri 300 undangan terdiri dari tour operator, travel agent, dan media, Arief menyampaikan jika Bali serta sejumlah destinasi wisata Indonesia lainnya aman untuk dikunjungi.

Untuk meyakinkan hadirin, Arief menunjukkan bukti yaitu terselenggaranya pertemuan internasional IMF di Bali. Perhelatan tersebut dihadiri 35.000 peserta yang merupakan delegasi dari 189 negara.

Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, bencana alam bisa terjadi di mana dan kapan saja. Dia meyakinkan tidak ada satu pun negarayang bisa kebal dari bencana alam.

"Hal yang terpenting adalah bagaimana setiap negara dapat meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi," kata dia.

Djauhari mengajak para wisatawan untuk tidak ragu berkunjung ke Indonesia. Keindahan alam Indonesia menjadi pesona yang sayang untuk dilewatkan.

"Di atas langit ada surga, di bumi ada Indonesia," kata dia.

Dalam Business Gathering ini, Kemenpar bersama Kedubes RI menampilkan tiga tarian khas Indonesia yaitu Tari Lenggang Nyai, Tari Jaipong, dan Tari Melayu. Selain itu, maskapai Garuda Indonesia turut memberikan tiket gratis penerbangan Zhengzhou-Denpasar bagi peserta terpilih.

Dalam kesempatan acara Business Gathering, Tripean International Travelling Service Company Shenzhen juga menyampaikan donasi sebesar 100 ribu yuan, setara Rp219 juta, untuk Palu dan Donggala.