Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkunjung ke Prefektur Wakayama, Destinasi Wisata Berkelanjutan di Jepang

Berkunjung ke Prefektur Wakayama, Destinasi Wisata Berkelanjutan di Jepang Wanakayama (Shutterstock.com)

Dream - Melintasi destinasi kuno dalam ziarah menghubungkan seorang tidak hanya ke tempat-tempatnya saja untuk menyembah tetapi juga lingkungan sekitar, alam yang lebih luas, tempat bermeditasi, dan orang-orang yang juga datang ketempatnya.

Perjalanan berkelanjutan telah menjadi intrinsik untuk kunjungan ke daerah-daerah peziarahan selama ribuan tahun, baru-baru ini, dengan dijadikannya Sacred Sites dan Pilgrimage Routes di Gunung Kii Range sebagai situs dunia UNESCO, kawasanini menjadi tempat pesejarah yang di kelola dan dilindungi lebih lanjut.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan pelesatarian Wakayama berkelanjutan untuk para pengunjung yang jendah berziarah.

Keberlanjutan merupakan bentuk pelestarian atau sebuah alat yang dirancang untuk meringankan tekanan lingkungan, ekonomi dan sosial budaya, menempatkan pariwisata pada suatu destinasi zairah, Wakayama membuat tujuan berkelanjutan itu dengan memperkenalkan beberapa tempat ziarah yang sudah ada sejak zaman kuno, namun yang sudah dilestarikan dan disembuhkan.

Mencari tempat-tempat yang memiliki kekuatan magis yang tinggi dan alam yang indah dari sebuah situs bersejarah berkelanjutan, untuk dikunjungi dan sebagai tempat untuk menenangkan diri, cocok sekali untuk berkunjung ke kawasan Wakayama, beberapa tempat rekomendasi yang dapat dikunjungi, antara lain;

 

The Kumano Kodo

Tempat ini merupakan rute ziarah berusia 1100 tahun di daerah pesisir dan pegunungan yang menghhubungkan Kumano Sanzan dan Kuil Komano (Hongu Taisha, Nachi Taisha, Hayatama Taisha, dan Candi Seiganto-Ji)

Tidak seperti jalur pendakian yang memiliki titik awal dan akhir, pada Kumano Kodo jalurnya bervariasi dan rutenya banyak yang berpotongan sehingga dalam perjalanan peziarahannya bisa berjam-jam hingga beberapa hari.

Yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah rute pegunungan Nakahechi, antara Takijiri-oji dan Nachi Taisha, karena tempat ini yang sering dilewati kaisar dan bangsawan serta banyak rakyat jelata yang meninggal disana pada zaman dahulu.

Jalur tersebut membutuhkan 4 hingga 5 hari peziarahan karena jarak tempuh mencapai 70 kilometer, dan biasanya orang kan berkemah atau bermalam di minshuku yang ada di sepanjang jalan.

Untuk menjaga etos berkelanjutan, tempat ini dibatasi kapasitas pengunjungnya, guna memungkinkan alam dan pendaki memiliki ruang bernapas yang baik. Hal ini juga yang membuat ziarah di Kumano Kodo sangat istimewa.

Saigoku 33 kuil ziarah

Kuil Saigoku mencakup 33 kuil yang didedikasikan untuk Kannon, Bodhisattva Welas Asih. Tempat ini merupakan prefektur tiga pertama di Wakayama.

Legenda kuil ini dapat terbentuk, berasal dari seorang biksu bernama Tokudi yang pada usia 71 tahunnya dipanggil oleh Enma-o, penguasa neraka yang meminta untuk mengisi wilayah tersebut dengan mendirikan tempat ibadah untuk masing-masing dari 33 inkarnasi Kannon.

Bagian ziarah Wakayama dimulai dari Kuil Seiganto-Ji dan berakhir di Kuil Kokawadera , didirikan pada tahun 770 dan dibangun kembali pada abad ke satu, tempat ziarah ini menjadi yangterbesar di seluruh ziarah lainnya di Wakamaya.

Jalan menuju kuil ini diapit oleh taman batu Kokawadera Teien yang dirakit pada periode Momoyama (1574-1602), yang ditetapkan sebagai kecantika pemandangan nasional.

Jika melakukan ziarah ke tempat ini secara keseluruhan, pengunjung akan menempuh jarak yang sangat jauh, sekitar 600 mil, oleh karenanya banyak pengunjung yang datang hingga beberapa kali agar bisa mendatangi seluruh tempat ini, nantinya pengunjung akan diberikan cap dalam sebuah buku khusus yang bernama Nokyocho sebagai tanda kunjungan sebelumnya.

 

Koyasan

Koyasan merupakan situ paling suci agama Budha Shingon, sekte Budha yang ada di jepang pada tahun 806 oleh Kobo Daishi, seorang biksu yang menerima legitimasi ajaran Budhis di China.

Dikatan sejarahnya, Daishi dari China melemparkan sankosho (alat doa) yang mendarat di pohon pinus di Koyasan, itulah sebabnya ia memutuskan mendirikan tempat pelatihan biksu dari sektenya di tempat ini pada tahun 816.

Kota kecil yang terletak diantara delapan puncak yang membentuk Budha bunga teratai ini, sekarang terdapat sekitar 100 candi, yang setengahnya terbuka pintu sebagai penginapan bagi para pengunjung. Di tempat ini apabila diharuskan menginap, akan disediakan masakan vegetarian ala Budha dan juga harus berpartisipasi dalam doa pagi.

Bagi para peziarah, jangan sampai melewatkan kunjungan ke tempat ini dan makan Kobo Daishi, dimana diyakini bahwa Daishi tidak meninggal melainkan berdoa untuk orang-orang dalam misi kelas saat menunggu Miroku Nyorai, Budha masa depan.

Shirahama

Pantai putih ini adalah kota mata air panas dengan pasir sepanjang 650 meter pantai. Kota onsen pertama kali dicatat pada tahun 657 ketika pangeran kaisar Arima tinggal disana, menempatkan di antara 3 mata air panas tertua di Jepang.

Meski pegunungan Wakayama memiliki banyak tempat untuk mandi, namun onsen tepi laut memberikan pengalaman yang sangat berbeda, karena Saki-no-yu, rotenburo (permandian luar ruangan) tersebut menyatu dengan Samudra Pasifik.

Berendamlah di mata air alami saat ada semburan ombak dan udara laut menyatu, untuk mendapatkan efek pendingin dengan hangat dari uap air.

 

Wakanoura

Area teluk Wakanouara yang indah dan mempesona memunculkan bentuk seperti seni baru. Tempat ini berawal dari keluarga kerajaan dari Nara yang hendak melakukan kunjungan kelautan dan melihat cakupan yang luas.

Kemudian mereka terinspirasi untuk menulis puisi Waka untu mengeskpresikan sensai pandangan pertama mereka tentang lautan, dan mengirimkan puisi tersebutt ke keluarga dan teman mereka.

Sejak saat itulah para penyair terinspirasi untuk mengabadikan keindahan Wakanoua yang terus berubah. Tulis paling pertama ditampilkan di Man’yoshu berusia sekitar 1300 tahun, merupakan kumpulan puisi tertua di Jepang.

Dengan menaiki 231 anak tangga ke Kimii-dera yang didirikan pada tahun 770, pengunjung bisa mendapatkan pemandangan panorama teluk dan pasang surut air laut, serta kuil ziarah Saigoku Kannon, dikutip dari Lonely Planet.

Laporan: Josephine Widya

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Rekomendasi Wisata Curug di Jogja, Tempat Liburan Asri yang Menarik Dikunjungi Wisatawan

9 Rekomendasi Wisata Curug di Jogja, Tempat Liburan Asri yang Menarik Dikunjungi Wisatawan

Jogja memiliki banyak pilihan destinasi wisata air terjun yang menawarkan keindahan alam yang asri.

Baca Selengkapnya
Cuma di Indonesia Lokasi Banjir Jadi Tempat Wisata, Banyak Pengunjung hingga Pedagang Kaki Lima

Cuma di Indonesia Lokasi Banjir Jadi Tempat Wisata, Banyak Pengunjung hingga Pedagang Kaki Lima

Banjir di Riau bagai tempat wisata, banyak pengunjung yang datang bermain air.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! Menu Telur Favorit

BUNGKUS! Menu Telur Favorit

Hidangan berbahan telur bisa disajikan dalam aneka masakan. Nah, kira-kira kalian suka menu telor yang bagamana? Komentar di bawah yuk

Baca Selengkapnya