Bonjeruk, Menikmati Nuansa Kolonial di Lombok Tengah
Dream - Pedesaan Lombok terkenal dengan suasana yang asri didominasi persawahan. Selain itu, adanya berugak di hampir setiap rumah menjadi ciri yang melekat kuat.
Tetapi, suasana berbeda akan kita dapat saat berkunjung ke Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Di desa ini, kita akan menemukan bangunan era kolonial di hampir setiap sudutnya.
Hal ini menjadi kekuatan tawar untuk memberikan alternatif pariwisata di Lombok Tengah. Bangunan-bangunan tersebut menjadi peninggalan masa lalu di mana Bonjeruk pernah menjadi pusat pemerintahan di masa kolonial Belanda.
Salah satu bangunan yang tampak mencolok adalah gapura dengan gaya art deco. Gapura itu dibangun pada 1933 sebagai gerbang masuk sebuah rumah yang dulu difungsikan sebagai Kantor Distrik Jonggat yang dipimpin seorang pribumi, Lalu Serinata.
Ketua Harian Pokdarwis Wirajaya Putrajaya Jonggat, Wiryadi, mengungkapkan pihaknya memaksimalkan bangunan lama untuk mengembangkan potensi wisata.
"Saat ini kami sedang tata, ke depan kami akan bangun museum sehingga bisa melihat lebih jauh tentang sejarah yang ada," ujar Wiryadi.
Potensi Wisata Beragam
Bonjeruk rupanya punya banyak potensi wisata. Selain sejarah, desa ini juga menawarkan pengalaman agrowisata yang menarik.
Beragam hasil bumi tersedia di sini. Bahkan, kita bisa menikmati buah segar yang langsung dipetik dari pohonnya.
Tak hanya itu, desa ini juga menawarkan pengalaman wisata olahraga. Kita bisa menyusuri jalur pedesaan yang indah dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Masih ada lagi, kegiatan seni budaya cukup rutin berlangsung. Seperti bermain permainan tradisional bersama warga serta kegiatan membaca lontar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, sempat berkunjung Pasar Bambu di Bonjeruk dan menikmati sejumlah kuliner khas. Desa Bonjeruk ini masuk dalam daftar 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Meski begitu, Sandi menilai masih perlu ada pengembangan di Bonjeruk. Salah satunya soal homestay, yang diharapkan bisa dikelola masyarakat dengan strandarisasi yang ditingkatkan.
"Standarnya harus kita tingkatkan, kita adakan pelatihan agar masyarakat semakin banyak yang berpartisipasi di program homestay karena ini yang akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Sandi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain memperkuat ikatan keluarga, mudik juga sarana untuk menjaga kebersamaan dan mengenang asal-usul masyarakat kita.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki banyak benda bersejarah bekas peninggalan penjajah. Baik itu berupa bangunan kuno maupun makam dengan nilai sejarah yang penting.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sahabat Dream kalian sudah coba belum makanan yang lagi viral satu ini? kalau belum, kalian wajib coba sih
Baca SelengkapnyaKalian saat memakai celana kepanjangan pasti suka melipat bagian bawahnya biar terlihat rapi. Nah, mungkin tips ini yang sedang kalian cari.
Baca Selengkapnya