Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengungkap Peradaban Papua, Situs Megalitikum Tutari di Pulau Asei Sentani

Mengungkap Peradaban Papua, Situs Megalitikum Tutari di Pulau Asei Sentani Foto: Balai Arkeologi Papua/Hari Suroto

Dream- Pulau Asei yang berada di tengah Danau Sentani, Kabupaten Jayapura dikenal sebagai surganya lukisan kulit kayu. Mereka yang baru pertama berkunjung ke Jayapura akan dibuat kagum dengan keindahannya.

Pelukis kulit kayu di Pulau Asei tak hanya melukis motif asli Setani, namun juga motif megalitik Tutari. Mereka mengakui Tutari yang merupakan motif purbakala menginspirasi pelukis kulit kayu untuk terus berkreasi.

Lukisan pada situs megalitikum tutari banyak digoreskan pada batuan beku peridiotit. Sedangkan batu-batu hitam sebagai media lukis disebut batu gabbro. Motif pada bebatuan itu banyak dijumpai seperti motif ikan, kadal, geometris dan kura-kura, tikus tanah.

Motif itu diberi nama Tutari karena berada di Bukit Tutari. Konon suku yang pernah mendiami wilayah sekitar situs adalah Suku Tutari. Suku ini memperoleh makanan dengan berburu, menangkap ikan, beternak, dan bercocok tanam.

Corry Ohee, salah satu pelukis kulit kayu di Pulau Asei Sentani menuturkan motif megalitik Tutari, walaupun bentuknya sederhana, namun hasil karya yang ditonjolkan menggambarkan seni prasejarah di Danau Sentani.

"Motif megalitik Tutari merupakan motif tertua karena peninggalan manusia prasejarah di Danau Sentani," jelasnya.

Menjaga Karya Asli

Corry mengakui hampir sebagian besar pelukis kulit kayu di Pulau Asei saat ini hanya membuat lukisan seperti sebuah kerajinan dengan mengerjakan lukisan lebih praktis, misalnya ada mal atau pola motif dan pelukis hanya tinggal mewarnai dengan kuas.

"Gaya melukis yang saya jumpai saat ini ibarat seperti sablon saja, bukan lagi sebuah karya seni asli dari pelukis, tapi lebih cocok disebut sebagai sebuah kerajinan," ujarnya.

"Padahal, lukisan asli kulit kayu Asei hanya memiliki warna aslinya hitam, putih, dan merah yang dibuat dari arang, kapur dan tanah liat. Dengan alat melukis kuas dari serabut kelapa, bukan dengan kuas,” ujarnya.

Walau begitu, Corry dan sejumlah pelukis kulit kayu di Pulau Asei tetap mengingatkan pelukis lainnya untuk mempetahankan nilai asli dari lukisan kulit kayu Asei.

"Seperti menorehkan motif megalitik tutari sebagai sumber inspirasi dan berkreasi," ujarnya.

Melukis Sesuai Keinginan Wisatawan

Terkait selera, Corry menyebut, wisatawan nusantara yang mengunjungi Danau Sentani lebih suka motif lukisan tifa, burung cenderawasih, rumah adat honai, atau yang bernuansa Papua. Sementara wisatawan mancanegara, menyukai motif asli Sentani dengan warna-warna dari alam.

"Wisatawan domestik lebih suka motif lukisan tifa, burung Cenderawasih, honai, atau lebih bernuansa Papua. Sedangkan wisatawan asing lebih suka ke motif asli Sentani dengan warna asli. Tapi wisatawan domestik lebih menyukai warna yang cerah, terang, dan kekinian," ujarnya.

Harapan Peneliti Arkeolog Papua

Peneliti Arkeolog pada Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan motif megalitik Tutari dapat dijadikan sumber kreativitas, selain untuk lukisan kulit kayu juga desain sablon kaos, desain logo, atau sumber inspirasi bagi pelukis kanvas.

"Motif megalitik Tutari sudah dijadikan buku muatan lokal yang diajarkan pada siswa sekolah menengah. Dalam buku muatan lokal ini juga memuat tentang panduan praktik motif megalitik Tutari untuk produk ekonomi kreatif termasuk batik motif megalitik Tutari," jelas Hari yang sedang melakukan penelitian di daerah Danau Sentani.

(Beq, Sumber : Liputan6.com)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Asik Amati Arus Bawah Laut, Ilmuwan Kaget Temukan Gunung Berapi Kuno yang Mematikan

Asik Amati Arus Bawah Laut, Ilmuwan Kaget Temukan Gunung Berapi Kuno yang Mematikan

Kejutan melanda para ilmuwan saat menemukan gunung sehebat ini.

Baca Selengkapnya
Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Sepertik Naga

Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Sepertik Naga

Biawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Ketika Lift Kantor Mati

NOTED KAK! Ketika Lift Kantor Mati

Sahabat Dream pernah gak sih mengalami kejadian kaya ini? Kira-kira apa yang akan kalian lakukan?

Baca Selengkapnya