Situs ini kini menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan pecinta selam.
Dream - Sebuah situs selam hiu paus, baru saja dibuka di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Situs ini kini menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan pecinta selam.
Namun, para penyelam dihimbau untuk cukup berenang saja bersama hiu paus langka yang ada. Dilaarang memberi makan atau hanya menyentuhnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno, tengah menyiapkan regulasi baru untuk melindungi situs ini seiring membanjirnya wisatawan yang baru saja mengetahui keberadaan hiu paus di Gorontalo.
Foto-foto menyentuh dan memberi makan hiu paus yang berada di Gorontalo kini marak di media sosial, dan mengundang wisatawan lain untuk berperilaku serupa.
Sutrisno akan memberlakukan zona proteksi seluas satu hektar untuk perlindungan hiu paus.
" Nelayan dan wisatawan tidak diizinkan untuk melewati zona tersebut (zona yang menjadi tempat berkumpulnya hiu paus)," kata Sutrisno dikutip dari Indonesia.travel.
Regulasi yang baru juga tidak mengizinkan penggunaan motorboat ke zona tersebut. Wisatawan masih bisa melihat hiu paus namun dari luar batas zona. Mereka dikenakan biaya Rp 15 ribu bagi yang tidak menyelam, dan Rp 50 ribu bagi yang menyelam.
Keuntungan dari retribusi tersebut akan dimanfaatkan untuk pembelian pakan hiu paus. Hanya penyelam grup kecil yang diizinkan untuk melihat hiu paus. Mereka pun diwajibkan menyelam bersama pemandu lokal resmi.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, juga sudah memberikan himbauan terkait wisata hiu paus yang berkelanjutan. Ia telah menetapkan hiu paus sebagai ikan yang dilindungi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013.
" Wisatawan hiu paus harus dikelola secara bijaksana dan dilakukan dengan pedoman yang sudah diterbitkan oleh KKP sehingga aktivitas wisata dilakukan secara lestari dengan tetap memperhatikan aspek konservasi," ujar Susi Pudjiastuti.
Lanjutnya, masyarakat Gorontalo, khususnya di Kabupaten Bone Bolango merupakan pihak yang sangat penting dalam memajukan potensi wisata hiu paus ini.
Sebelumnya, penduduk sekitar melaporkan bahwa hiu paus mulai sering muncul di wilayah perairan mereka selama dua tahun terakhir ini. Frekuensi munculnya hiu paus semakin sering, mencapai sekitar 8 ekor setiap pagi.
Alhamdulillah
|
Masya Allah
|
Wallahu a'lam
|
Subhanallah
|
Astaghfirullah
|
Naudzubillah
|
Cara Bertahan Hidup Saat Pesawat Alami Kecelakaan
Tips Menyelamatkan Diri dari Tsunami Saat Berlibur di Pantai
Daftar Maskapai Teraman 2019
Liburan Seru dengan Ongkos Miring, ke Singapura Cuma Rp300 Rib
Ini Sejarah Mengapa Hari Minggu Jadi Hari Libur
Ini Temuan Jejak Kota Sodom di Tepi Laut Mati
Janjang Koto Gadang, Tembok China ala Indonesia
Karang Jamuang: Pulau Terlarang Bagi Perempuan
Perjalanan ke Jeju Tanpa Transit dari Singapura
Singaporeimagine Hadirkan Tempat Wisata Hingga Festival Baru, Juga Bebas Karantina Loh
Hore! Kawasan Wisata Monas Akan Kembali Dibuka
5 Kafe Halal di Singapore, Wajib Datangi di 2022 Ini!
Deretan Masjid di China Penuh Sejarah
Sisi Lain Tanjung Lesung