Dream - Pariwisata Batu, Malang, kini tengah berkembang begitu pesat. Sebut saja Batu Secret Zoo, Museum Transportasi, Taman Jawa Timur, dan Batu Night Spectacular.

Namun, jika kamu merupakan traveler penyuka petualangan, jangan khawatir karena di kota ini juga memiliki wisata outdoor yang menantang. Yang sedang menjadi pusat perhatian salah satunya adalah paralayang dari puncak Gunung Banyak.

Kegiatan menantang ini menawarkan pemandangan spektakuler Kota Batu, dan pegunungan sekitarnya. Paralayang di Batu merupakan yang terbaik di Indonesia, seperti dikutip dari trip101.com.

Seperti terjun payung, paralayang terbang tanpa motor atau tenaga gas apa pun. Bedanya, seorang pilot paralayang lepas landas dari tebing, dan mereka dapat mengontrol paraglide di udara dengan menarik garis rem yang menghubungkan harness (kursi keselamatan) dengan airbag tebal yang dirancang untuk paralayang ke sayap.

Bagaimana kalau belum pernah naik paralayang sebelumnya? Tenang saja karena ini adalah paralayang tandem, dan orang lain dengan kemampuan khusus akan menjadi pilotnya. Kamu akan jadi penumpang, memakai baju pengaman yang melekat pada pilot.

Semua pilot di sini adalah paralayang pro yang telah mengenyam pendidikan sekolah paralayang, dan mendapat sertifikasi oleh Asosiasi Olahraga Udara Indonesia (Persatuan Layang Gantung Indonesia, juga dikenal sebagai PLGI).

Paralayang di sini jauh lebih mudah dan lebih menyenangkan dari yang mungkin kamu pikirkan. Ketika lepas landas dari puncak Gunung Banyak, dengan pilot di belakang kamu, cukup berlari ke tepi tebing dan melompat.

Untuk penumpang yang baru pertama kali melakukan paralayang, inilah titik di mana rasa takutmu tiba-tiba berakhir, karena kamu akan segera melihat keindahan alam dari udara dengan perasaan kagum.

Selama 15 menit kamu akan terbang di atas kota Batu, dan kamu akan melihat pemandangan rumah-rumah di kota, dan pegunungan di sekitar kota. Jangan khawatir, kamu bisa mendokumentasikan momen bersejarah dalam hidupmu ini.

Kamu akan mendarat di sebuah lapangan besar di distrik Songgoriti, dan dari sini kamu akan kembali ke puncak gunung. Penting untuk dicatat bahwa karena ini adalah penerbangan paralayang tandem, kamu akan mendarat dalam posisi duduk, dengan kaki terentang ke depan, dan baju pengaman akan menyentuh tanah terlebih dahulu.

Berapa biayanya?

Biayanya cukup terjangkau yakni Rp350 ribu termasuk asuransi dan sertifikat partisipasi, yang dikeluarkan oleh penyelenggara yang juga memiliki sekolah paralayang bagi mereka yang ingin menjadi profesional. Pastikan kamu membawa kamera sendiri, jika tidak akan dikenakan biaya Rp125 ribu untuk menyewa kamera.

Oh iya, satu catatan penting lainnya nih. Mereka yang memiliki bobot tubuh di bawah 40 kg tidak dapat berpartisipasi, karena tubuhnya terlalu kecil untuk masuk ke harness.