Unik, Resto Ini Sajikan 'Menu Turunan' dari Masa Perang Korea
Dream - Seiring meningkatnya popularitas industri hiburan Korea, ragam kuliner khas Negeri Ginseng itu pun ikut naik daun. Salah satunya yaitu Jigae, yang masuk dalam kategori makanan rebusan.
Dalam tradisi Korea, Jigae biasanya disajikan dalam porsi besar dan dimakan bersama-sama. Cita rasa yang asam dan pedas, membuat makanan berkuah ini cocok dinikmati saat cuaca dingin.
"Selain sayur-sayuran yang dimasak bersama Kimchi dan Gochujang, biasanya dilengkapi pula oleh kombinasi ramyeon, beef luncheon, sosis sapi dan tahu sutera," ungkap Marketing Manajer Mujigae, Adi Tawakal yang dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, 21 Oktober 2016.
Lebih jauh Adi menjelaskan jika sejarah tersajinya masakan ini cukup unik. Setelah Perang Korea berakhir di tahun 1950-an, Korea mengalami kekurangan stok-stok bahan makanan. Terutama di daerah Seoul dan Uijeongbu.
Sehingga mendorong masyarakat, untuk berkreasi menciptakan menu baru. Mereka terpaksa memanfaatkan sisa-sisa makanan di pangkalan militer Amerika yang diracik dengan selera lidah Korea.
"Jadi kalau di sini namanya kita pilih jadi Budae Jigae. Budae itu artinya tentara atau yang berbau militer. Makanya bahan-bahannya bukan khas Korea kan kayak sosis sapi, beef luncheon itu kayak patty burger, makaroni," imbuhnya menjelaskan.
Sedangkan untuk cara penyajiannya, akan dimasak langsung di atas kompor kecil. Sehingga para pelanggan dapat menikmatinya selagi masih panas dengan asap masih mengebul.
Ditambah dengan nasi dalam mangkok kecil, dan dilengkapi dengan Kimchi segar yang akan membuat lidah berdecak saat mencecapnya.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ilmuwan di Universitas Yonsei di Korea Selatan telah berhasil menciptakan varietas beras terbaru yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPaduan blewah dengan minuman berkafein seperti kopi dan teh ternyata bisa menghadirkan cita rasa yang segar serta unik. Menu ini bisa dijadikan menu buka puasa.
Baca SelengkapnyaTren kuliner lokal terbagi menjadi 3 kategori. Kuliner yang menjadi favorit pun tidak selamanya memiliki cita rasa tradisional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di sebuah restoran Jepang, terdapat menu tampar pipi seharga Rp50 ribuan
Baca SelengkapnyaMencari makanan halal di Jepang tentu tidak semudah di Indonesia. Cari tahu cara menemukan restoran halal di Jepang menurut warga lokal.
Baca Selengkapnya