Saudi Buka Lagi Mada'in Saleh, Makam Batu 2.000 Tahun Diazab Allah
Dream - Selain umroh, Arab Saudi membuka sejumlah tempat untuk wisata. Saudi punya banyak sekali peninggalan pra-sejarah yang mengandung banyak pelajaran berharga.
Salah satunya yaitu Mada'in Saleh. Situs kuno berupa makam dalam kota itu bahkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dalam catatan sejarah Islam, Mada'in Saleh merupakan salah satu situs yang dikutuk. Karena situs ini merupakan simbol kecongkakan bangsa yang tak mau menyembah Allah.
Selama 2.000 tahun lamanya, situs ini tidak pernah dikunjungi. Kini, Saudi membukanya untuk wisata religi.
Dilansir RepublicWorld, makam tersebut berada di al-Hijr. Tetapi orang-orang Eropa lebih suka menyebutnya sebagai Hegra.
Dibuka Kembali Setelah 2.000 Tahun Tak Tersentuh
Makam ini diukir di bebatuan besar pada abad ke-1 Masehi oleh bangsa Nabasia (Nabatea) yang mendiami wilayah utara Al Ula, Provinsi Madinah.
Setelah 2.000 tahun hampir tidak pernah tersentuh, kompleks makam bernama Qasr al-Farid atau The Lonely Castle di Hegra sekarang terbuka untuk turis.
Pembukaan situs di Hegra untuk masyarakat umum ini akan menjadi saksi peradaban bangsa Nabasia dari abad 2 dan 3 Sebelum Masehi.
Menurut rilis yang dibuat pemerintah Al Ula, sejarah situs dapat dinikmati oleh para turis dengan bantuan pemandu yang handal.
Sebelumnya Terlarang bagi Turis
Rekonstruksi Mada'in Saleh atau Hegra ini dihidupkan kembali oleh arsitek Jean Nouvel. Dia menggunakan pendekatan kuratorial karena menceritakan kisah-kisah ribuan tahun yang lalu.
Situs ini memiliki perpaduan lanskap yang indah dan kisah-kisah sejarah yang luar biasa bagi para wisatawan.
Makam itu sendiri menggambarkan gaya hidup bangsa Nabasia. Desain monumental yang diukir di bebatuan menunjukkan warisan arsitektur peradaban kuno bangsa tersebut.
Sebelumnya, situs yang masuk dalam Cagar Alam Sharman ini terlarang untuk wisatawan. Namun baru-baru ini dibuka untuk umum setelah dihidupkan kembali oleh Nouvel.
Nouvel sendiri menggambarkan Al Ula sebagai sebuah museum. Setiap lembah, tebing, hamparan pasir, dan siluet berbatunya patut mendapat perhatian.
Kisah Kota Kuno di Arab Saudi yang Diazab Allah
Sementara itu, di dalam Alquran keberadaan kaum Tsamud yang menghuni Mada'in Saleh telah disebutkan sebanyak 26 kali. Mereka digambarkan sebagai kaum yang memahat bukit untuk dijadikan tempat tinggal.
Namun sebelumnya, terdapat bangsa Nabasia yang merupakan sekelompok bangsa Arab kuno yang menetap di daerah Yordania hingga ke sebelah utara Damaskus.
Menggunakan bahasa Aram untuk berkomunikasi, bangsa Nabasia ini adalah cikal bakal kaum Nabi Shaleh, yakni Tsamud.
Pada masa itu, kehidupan bangsa Tsamud begitu aman, makmur dengan sumber air yang berlimpah dan perkebunan kurma yang tumbuh subur.
Namun bangsa Tsamud ditimpakan azab setelah mereka mendustakan nabi. Kehidupan bangsa para ahli pemahat inipun binasa oleh gempa bumi yang demikian dahsyat.
Hingga kini Mada'in Saleh menjadi sejarah keberadaan mereka. Tebing-tebing yang penuh ukiran menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Arab Saudi.
Sebagai bangunan tua pra sejarah, Mada'in Saleh berhasil dikukuhkan UNESCO sebagai warisan dunia peninggalan sejarah Islam.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan membawa jenazah yang meninggal di Makkah pulang ke nagaranya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini para arkeolog Arab Saudi mengungkap rahasia jejak kuno yang merupakan jalur yang membentang lebih dari 1.600 kilometer.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah arkeolog yang menemukan keberadaan Benua Prasejarah Sahul yang hilang!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benteng megah usia 4.000 tahun telah ditemukan di gurun Oasis barat laut Arabia.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, para arkeolog berhasil mengungkap sebuah desa kuno yang berusia 14.000 tahun di Pulau Triquet, Kanada.
Baca SelengkapnyaArkeolog menyebut gua tersebut sebagai tempat tinggal zaman batu paling terpelihara di dunia
Baca SelengkapnyaKelompok arkeolog di wilayah utara Spanyol menemukan salah satu "lokasi hunian zaman Paleolitikum yang paling terjaga dengan baik di seluruh dunia".
Baca Selengkapnya