Berdiam di Negeri Orang, Kisah Para Traveler Terjebak Virus Corona
Dream - Pandemi Virus Corona membuat sebagian besar negara memberlakukan penutupan arus lalu lintas orang. Langkah ini dijalankan demi melindungi warganya dari ancaman virus tersebut.
Kebijakan tersebut berdampak pada matinya jalur transportasi antar negara. Bahkan banyak traveler terpaksa berdiam di negeri orang lantaran tak bisa kembali ke negara asalnya.
Tentu merupakan keberuntungan tersendiri bagi mereka yang cepat-cepat pulang sebelum diberlakukan penutupan. Sedangkan bagi mereka yang terlambat, terpaksa merasakan hidup di negara lain untuk sementara waktu.
Lonely Planet memuat laporan tentang kisah mereka yang terpaksa tinggal di negara orang lain akibat terjebak Covid-19. Seperti diceritakan Salomon dari El Salvador, Sarah di Prancis, serta Rio dan Ildico di Maroko.
Bagi Salomon, pergi ke El Salvador adalah rutinitas tahunan. Sejak sang ayah meninggal empat tahun lalu, dia harus membantu ibunya yang sekarang tinggal di Chinameca ke El Salvador untuk mengenang suaminya.
"Itu merupakan tradisi Katolik yang berlangsung selama sembilan hari," ucap Salomon.
Terpaksa Tinggal Sementara
Akibat adanya kasus infeksi virus corona terkonfirmasi, Pemerintah El Salvador menutup semua bandara. Terpaksalah Salomon mengisolasi diri di negeri orang sembari memantau kemungkinan transportasi lain yang bisa dia gunakan untuk pulang.
Selama berada di El Salvador, Salomon menghabiskan waktunya bersama sang ibu. Keduanya saling mengingatkan untuk tidak keluar rumah.
Salomon sendiri punya istri dan dua anak. Keduanya berjenis kelamin laki-laki usia 10 dan 15 tahun dan tinggal bersama ibunya.
"Istri saya mengatakan anak-anak terus bertanya kapan saya akan pulang, apakah saya benar-benar akan pulang. Saya video call dengan mereka, tapi sampai sekarang, saya belum bisa melihat mata mereka karena saya sendiri belum tahu kapan bisa pulang," kata Salomon.
Pengalaman Sekali Seumur Hidup
Sarah juga terpaksa tinggal di Paris, Prancis untuk sementara waktu. Niatnya untuk menyaksikan pertunjukan sang ayah membuatnya dia terjebak di kiblat fashion dunia itu akibat pemberlakukan penutupan arus lalu lintas orang.
"Ini adalah pengalaman sekali seumur hidup bagi ayah saya yang sudah berusia 80 tahun," kata Sarah.
Ketika Sarah sedang berlibur bersama keluarganya, kasus infeksi wabah Covid-19 meningkat tajam di sejumlah negara Eropa. Pemerintah Prancis bertindak cepat menutup jalur transportasi untuk mencegah pandemi.
"Saya memilih tinggal untuk terus mendampingi ayah dan ibu saya di sini," kata dia.
Tak Ada Bantuan di Lokasi Terdekat
Demikian halnya dengan Rio dan Ildico. Pasangan asal Santa Fe, New Mexico, Amerika Serikat ini terpaksa menjalani isolasi mandiri ketika liburan di Essaouira, Maroko.
Sebenarnya, keduanya mendapat kabar dari Kedutaan Besar AS mengenai penerbangan pemulangan. Sayangnya, itu hanya terjadi di Marakesh.
"Kami tidak berada di Marakesh dan kami tidak bisa ke sana di situasi saat ini. Kami juga membaca tentang antrean di bandara yang terdengar seperti resep sempurna terpapar virus," kata Rio.
Alhasil, keduanya memutuskan tinggal di Essaouira untuk sementara waktu. Itu merupakan opsi terbaik yang bisa mereka pilih.
"Saat pertama sampai, kota ini sangat hidup. Jalanan penuh dengan orang, toko-toko menjual berbagai macam barang. Tapi, pandemi seketika mengubah wajah mereka," kata Ildico.
Berbeda dengan sekarang, kata dia. Banyak bangunan, hotel, toko tutup dan sangat sedikit orang yang keluar rumah.
"Kami coba menyapa warga sekitar dan mereka melambai balik lewat jendela-jendela rumah mereka. Perlakuan ini membuat kami percaya bahwa kami menghadapi situasi ini bersama-sama," kata dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Cegah Diare yang Sering Menyerang Anak Saat Perjalanan Liburan
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral Dua Turis Asing Diperas Sopir Taksi di Bali
Viral Dua Turis Asing Diperas Sopir Taksi di Bali, Pelaku Terdeteksi Kabur ke Jawa Timur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Virus 'Zombie' di Siberia Mencair, Ilmuwan Peringatkan Picu Pandemi Baru
Virus kuno yang telah membeku di lapisan es Arktik itu suatu saat dapat mencair dan terlepas imbas pemanasan global dan memicu wabah penyakit besar.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaViral Kondisi Tersangka Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaViral Penumpang Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, Begini Penjelasan KAI
Kronologi bocah jatuh ke bawah peron stasiun Manggarai.
Baca SelengkapnyaKasus Gondongan Merebak di Anak Usia SD, Ayah Bunda Jangan Panik
Virus penyebab gondongan ini sangat mudah menular, terutama di kelas dan di tempat ramai dan tertutup.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnya