Dream - Pandemi Covid-19 memaksa perjalanan wisata dihentikan. Sejumlah negara menutup pembatasan internasional untuk sementara.

Namun, meski demikian negara-negara di Timur Tengah menjadikan hal ini sebagai peluang. Sehingga mereka banyak mendapat pemasukan.

Timur Tengah akan membuat perjalanan di sekitar kawasannya menjadi lebih mudah daripada sebelumnya. Hal ini akan berlaku begitu perjalanan internasional terbuka kembali.

Persyaratan visa menjadi lebih mudah, ada perubahan politik, dan transportasi yang menjanjikan menjadi tawaran bagi para wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Timur Tengah.

Perjalanan yang dipermudah setelah pandemi ini, terdapat di beberapa negara di Timur Tengah, anatar lain;

1. Arab Saudi

Untuk pertama kalinya, Arab Saudi meluncurkan visa untuk turis atau pelancong biasa pada September 2019. Sebelumnya, visa hanya dikeluarkan untuk jemaah Muslim, pekerja tetap, dan pelancong bisnis.

Sekarang wisatawan dari 49 negara di Amereka Utara, Eropa, dan Asia sudah dapat mengajukan visa online seharga 440 riyal Saudi, setara dengan Rp1,7 juta.

Saudi menyambut 24 ribu pengunjung dalam 10 hari pertama peluncuran visa turis. Negara tersebut berharap setelah pandemi benar-benar berakhir dapat mendatangkan 100 juta turis setiap tahunnya.

2. Uni Emirat Arab, Bahrain, Israel

Pada September 2020, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian dengan Israel, menandai nromalisasi publik pertamanya sejak 1990-an. Hal ini memungkinkan pelancong lebih mudah melakukan penerbangan langsung antar negara, yang sebelumnya tidak memungkinkan.

Karena perjanjian ini, terdapat 67 ribu turis Israel yang dapat melakukan wisata ke Dubai. Timur tengah menjadi zona yang aman bagi wisatawan internasional untuk berkunjung.

Adanya perjanjian antar UEA, Bahrain, dan Israel memberikan kombinasi unik antara kedua negara tujuan dengan harga yang terjangkau. Beberapa maskapai penerbangan yang beroperasi untuk rute ini, antara lain, Etihad Airways, UEA’s national airline (EL Al), Israel flag carrier and Emirates, flydubai (maskapai kecil), Israir dan Wizz Air Abu Dhabi.

Selain itu, pesawat Israel juga sudah diizinkan melewati wilayah Saudi, sehingga mempersingkat waktu penerbangan.

3. Qatar

Negara yang sebelumnya terbatas untuk hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir ini akhirnya dipulihkan dan diberikan izin perdagangan.

Tidak ada lagi memberlakukan pembatasan untuk ke Qatar, bakkan ada penerbangan langsung ke ke negara ini, seperti dari Doha dan Dubai, Riyadh, Kairo, dan kota-kota lainnya.

4. Oman

Oman menghapus visa turis untuk pelancong, sebanyak 103 negara termasuk Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, tidak lagi memerlukan visa untuk mengunjungi negara ini, memudahkan akses wisatawan.

Pembebasan visa ini membuat industri pariwisata Oman meningkat dan koneksi tranportasinya meningkat, meskipun jumlah pariwisata internasionalnya tidak sebanyak negara tetangga UEA.

Untuk mengakses ke Oman juga sudah bisa dengan otoritas jalan dan transportasi Dubai yaitu bus umum yang menghubungkan Dubai dan Muscat. Dengan layanan bus ini, bisa melayani rute stasiun Metro Dubai, Bandara Internasional Dubai, Bandara Internasioal Muscat, dan beberapa kota di Oman.

5. Pulau Socotra, Yaman

Sekitar 380 km di lepas pantai Yaman, pulau Socotra merupakan salah satu tempat yang paling beraneka ragam. Pulau ini punya sejumlah keunikan seperti pohon darah naga berbentuk jamur yang menjadi ikon dari pulau ini.

Meski situasi politik Yaman tidak stabil, namun banyak turis mulai datang ke Socotra. Beberapa biro perjalanan wisata, salah satunya Lupin Travel asal Inggris menawarkan perjalanan ke Socotra dan tidak lama setelahnya menjadi populer dan sering digunakan para pelancong.

Socotra biasa dapat ditempuh menggunakan maskapai nasional Yaman, Yemenia. Pesawat yang biasanya akan berangkat dari Kairo, sayangnya sekarang sudah tidak lagi operasi.

Jadi untuk mendatangi pulau indah ini perlu melakukan beberapa transit, mulai dari Dubai kemudian ke Arabia, Abu Dhabi, dan akhirnya sampai ke Socotra. Kekurangannya hanya perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan penerbangan ini, dikutip dari Aljazeera.

Laporan: Josephine Widya