Dream - Citilink dinobatkan sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah kedua yang meraih Sertifikat Covid-19 Bintang 5 oleh Skytrax. Peringkat ini sekaligus menempatkan maskapai asal Indonesia ini menduduki 15 maskapai dunia yang meraih sertifikat keamanan penerbangan selama pandemi tersebut.

Akreditasi Keselamatan Maskapai Skytrax Covid-19 dianggap sebagai tolok ukur global untuk mengevaluasi perjalanan aman selama pandemi. Audit Keselamatan Penerbangan Covid-19 mengevaluasi berbagai tindakan perlindungan kebersihan yang dijalankan oleh maskapai penerbangan sebagai tanggapan terhadap risiko kesehatan selama pandemi global.

Penilaian terhadap Citilink meliputi analisis seluruh fasilitas dan sistem layanan pelanggan di lini depan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Juga protokol desinfeksi untuk kabin pesawat, dan perubahan keamanan produk serta layanan di dalam pesawat yang dilakukan oleh awak kabin.

"Penilaian Keselamatan Maskapai Penerbangan COVID-19 Bintang 5 ini merupakan pengakuan global atas protokol kesehatan Citilink yang sangat baik terutama selama pandemi Covid-19," ujar Presiden & CEO Citilink, Juliandra.

Sejak awal pandemi, Juliandra menyatakan Citilink telah berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan tingkat dunia. Selain itu, meningkatkan berbagai layanan di semua aspek penerbangan.

"Memastikan penerbangan yang aman dan nyaman bagi semua pelanggan, sejalan dengan misi Citilink untuk menjadi 'Maskapai Penerbangan Tanpa Repot'," kata dia.

Citilink telah menerapkan kampanye informasi yang komprehensif di titik kontak utama untuk memastikan pelanggan sepenuhnya memahami persyaratan Covid-19 saat bepergian. Bekerja sama dengan tim manajemen Angkasa Pura II, tambahan signage dan pesan publik tersedia di seluruh Bandara Jakarta, selain banyak fasilitas hand sanitiser, layar pelindung counter, dan panduan jaga jarak.

"Kami senang mensertifikasi Citilink dengan Peringkat Keamanan Covid-19 Bintang 5 sebagai pengakuan atas upaya besar mereka yang dilakukan untuk memberikan standar tertinggi tindakan kebersihan kepada pelanggan," kata CEO Skytrax, Edward Plaisted.

Plaisted menyatakan manajemen dan staf Citilink telah melampaui standar industri untuk mengurangi risiko yang akan menjadi jaminan besar bagi para pelancong.

Secara operasional, Citilink telah menyesuaikan prosedur boarding dan deplaning, memastikan semua pelanggan mendapat waktu dan ruang yang cukup untuk masuk dan keluar dari pesawat. Saat berada di dalam setiap penerbangan, ada kebijakan jarak yang masuk akal untuk penggunaan toilet dan pergerakan umum di dalam kabin.

Untuk saat ini, penjualan makanan di dalam pesawat ditangguhkan pada penerbangan berdurasi kurang dari 2 jam guna mengurangi kontak antara staf dan penumpang. Sebagai tambahan, maskapai telah meningkatkan sistem pra-pesan untuk makanan dan minuman.

Penjualan onboard disediakan dengan pemrosesan pembayaran tanpa kontak dan sistem pengiriman minim kontak untuk produk. Frekuensi sanitasi telah ditingkatkan untuk banyak area kontak kabin utama, dan selain pembersihan menyeluruh setiap malam.

Pemeriksaan pesawat untuk penerbangan dilakukan oleh kabin dan staf darat. Itu mencakup proses desinfeksi yang ditingkatkan untuk kamar kecil di dalam pesawat.

Dengan mengoptimalkan kerja sama dengan mitranya, penumpang ditawari kit perlindungan pribadi yang meliputi masker wajah cadangan, sanitiser, dan tisu meja. Di semua titik kontak, penumpang akan melihat peningkatan peralatan APD yang dikenakan oleh staf maskapai, dikutip dari laman Skytraxratings.com.