Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Festival Memengan Ajak Wisatawan Nostalgia Masa Kecil

Festival Memengan Ajak Wisatawan Nostalgia Masa Kecil Festival Memengan (Mainan) Tradisional (Foto: Facebook/Kemenpar)

Dream - Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi sepertinya tak pernah kehabisan ide dalam mengonsep pariwisata. Banyuwangi Festival 2017, Sabtu 22 Juli 2017 lalu, di Jalan Protokol depan Gedung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menghadirkan banyak keceriaan lewat ragam festival anak. Salah satunya Festival Memengan (Mainan) Tradisional.

Di festival ini, ribuan siswa tingkat SD dan SMP memainkan aneka permainan jadul (zaman dahulu) yang sudah jarang mereka mainkan sehari-hari. Jalan protokol yang berada di tengah Kota Banyuwangi berubah menjadi arena bermain yang asyik bagi ribuan anak daerah dan wisatawan yang datang.

Mereka berparade sambil bermain aneka mainan lawas seperti, egrang bambu, gasingan, bedil-bedilan, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, mungkin sebagian anak-anak tidak mengenal permainan-permainan tradisional seperti ini. Padahal, permainan tradisional memiliki banyak filosofi.

Dengan digelarnya Festival Memengan ini sekaligus sebagai upaya untuk memperkenalkan pada anak-anak. Orangtua, bisa bernostalgia dengan permainan-permainan yang pernah mereka mainkan semasa anak-anak.

"Orangtua bisa nostalgia pada permainan yang populer di masa mereka dulu. Upaya ini sekaligus memperkenalkan pada anak-anaknya dan kami harap bisa membiasakan pada anak-anak mereka," ujar Bupati Anas, dikutip dari keterangan pers tertulis, Rabu 26 Juli 2017.

Anas menambahkan, permainan tradisional memiliki banyak unsur gotong-royong, sehingga menumbuhkan kebersamaan dan kepedulian pada anak-anak. Saat ini, menurut Anas, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget atau gawai, sehingga lebih banyak asyik sendiri.

"Ini juga sebagai bentuk pendidikan karakter bagi anak, yang mengajak mereka belajar kebiasaan baik yang sesuai perkembangan usia anak," kata Bupati Anas.

Tak hanya bermain permainan tradisional, anak-anak tersebut juga menampilkan bakat seni dan budaya. Seperti tarian barong cilik dan jaranan buto. Sebagian anak juga bermain alat musik yang tidak biasa, mereka membentuk formasi drum band yang alat musiknya terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah. Seperti terompet yang terbuat dari janur kelapa dan seruling dari pipa paralon, ditambah iringan rebana, menghasilkan irama musik yang unik. Sangat kreatif.

Suasana semakin meriah saat suara peluru kertas dari senapan bambu dan pelepah pisang berdesingan di udara. Dor! Dor! Terasa bagaikan ada di medan perang.

Tak mau kalah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga ikut bermain tembak-tembakan bersama mereka. Anas juga ikut bermain hulahop, egrang, berjalan di atas batok kelapa, dan mobil-mobilan dari bambu.

Lewat permainan tradisional, menurut Anas, mereka akan banyak belajar mengasah kreativitas dan dilakukan secara berkelompok. "Ini akan melatih mereka untuk menumbuhkan kebersamaan dalam kehidupannya, berbeda dengan permainan modern yang individualistis," kata Anas.

Selain itu, imbuh Anas, pihaknya juga ingin mengajak anak-anak menjajal permainan tradisional agar mereka cinta pada kesenian daerahnya.

Festival Anak berlanjut pada malam hari. Banyuwangi Festival menyuguhkan Konser Lalare Orkestra yang berlangsung di Gesibu Taman Blambangan. Sebanyak 130 musikus cilik menampilkan perpaduan musik tradisional dan modern sembari menampilkan seni teater.

Kelompok musik Lalare Orchestra ini pernah meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori "Heritage and Culture" pada tahun 2016 lalu.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Alat Tulis Anak SD di Era 90-an, Bikin Nostalgia
Potret Lawas Alat Tulis Anak SD di Era 90-an, Bikin Nostalgia

Berikut beberapa gambaran peralatan sekolah khas anak 90-an yang bisa bikin kalian nostalga!

Baca Selengkapnya
Festival Mimpi Ibu 2023, Wujudkan Impian Ibu Lebih Berdaya di Hari Spesial
Festival Mimpi Ibu 2023, Wujudkan Impian Ibu Lebih Berdaya di Hari Spesial

Berlangsung sejak November 2023, acara ini sukses bangkitkan semangat para Ibu untuk berdaya.

Baca Selengkapnya
60 Quotes Kenangan Sekolah yang Bikin Nostalgia, Auto Pingin Balik Lagi ke Masa-Masa Itu
60 Quotes Kenangan Sekolah yang Bikin Nostalgia, Auto Pingin Balik Lagi ke Masa-Masa Itu

Zaman sekolah ada banyak pengalaman unik, lucu, hingga berharga yang sulit dilupakan sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah dan Asal Kata Mudik, Maknanya Tak Sekadar Tradisi Pulang Kampung Jelang Lebaran
Sejarah dan Asal Kata Mudik, Maknanya Tak Sekadar Tradisi Pulang Kampung Jelang Lebaran

Selain memperkuat ikatan keluarga, mudik juga sarana untuk menjaga kebersamaan dan mengenang asal-usul masyarakat kita.

Baca Selengkapnya