Negeri yang Tak Suka Basa Basi
Dream - Basa basi atau obrolan ringan kerap kita jumpai di banyak tempat. Aktivitas ini sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia.
Tetapi, jika kamu sedang berkunjung ke Finlandia, jangan harap menemukan orang berbincang hal remeh. Meskipun itu di ruang publik yang bebas dan terbuka.
Ya, masyarakat Finlandia memang terkenal dengan karakter pendiam. Mereka irit bicara, terutama untuk hal-hal yang sifatnya remeh temeh.
Dikutip dari BBC , diam dan sedikit bicara sudah menjadi budaya bagi masyarakat Finlandia. Orang-orang Finlandia lebih suka menghindari obrolan-obrolan ringan, namun bukan berarti tidak ramah, lho.
Lebih Suka Diam
Obrolan basa basi di luar teman dekat sangat jarang bisa ditemukan di Finlandia. Bahkan saat di kafe, orang Finlandia hanya bicara soal menu pesanan dan tidak lebih dari itu. Bisa dibayangkan begitu senyapnya suasana kafe di sana.
Finlandia dikenal dengan saunanya yang menyenangkan. Di sanalah baru bisa ditemukan banyak orang Finlandia asyik mengobrol satu dengan yang lain.
Tetapi, ketika orang-orang keluar dari sauna, suasana kembali sepi. Orang-orang akan banyak diam.
Tiina Latvala, mantan guru Bahasa Inggris di Sodankyla, Lapland, mengatakan dia harus pula mengajarkan para siswa mengenai obrolan ringan di tempat umum. Bahkan bila perlu, mempraktikannya.
Dia meminta siswa yang diajarnya untuk ngobrol di bus atau di taman. Tujuannya agar interaksi sosial di antara mereka bisa hidup.
Salah satu siswa yang pernah diajar Tiina, Alina Jefremoff, 18 tahun, membenarkan hal itu. Dia pun merasa beruntung bisa belajar gaya berkomunikasi negara lain melalui siaran televisi dan film.
Budaya Finlandia
Dari segi budaya, orang Finlandia tidak pernah menganggap sikap diam mereka sebagai hal yang negatif.
Menurut Laura Kolbe, seorang profesor yang mengajar sejarah Eropa di Universitas Helsinki, setiap budaya yang berbeda akan cenderung menghakimi budaya lain. Contohnya seperti stereotip orang Finlandia yang diam.
Finlandia memiliki dua Bahasa nasional, Bahasa Finlandia dan Bahasa Swedia. Bahasa Inggris juga sudah diajarkan kepada kepada sejak usia 6-7 tahun.
Jadi, menurut Laura, orang Finlandia lebih suka diam bukan karena tidak bisa menguasai Bahasa asing. Tetapi lebih kepada budaya mereka yang tidak ingin membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Hal ini juga didukung temuan Dr Anna Vatanen dalam hasil penelitian berjudul, ‘Lapses in Interaction and the Stereotype of the Silent Finn’. Menurut Vatanen, orang Finlandia lebih nyaman dengan diam dan itu adalah cara mereka berkomunikasi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang menghentikan penuntutan kasusnya.
Baca SelengkapnyaTernyata, tinggal di lingkungan tropis dan lembap bisa mendukung kesehatan kulit. Bahkan, kondisi itu dinilai lebih baik dibanding lingkungan bersuhu dingin.
Baca SelengkapnyaBiawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mie rebus Medan, hidangan khas dari Sumatera Utara, menawarkan cita rasa istimewa dalam satu mangkuk
Baca SelengkapnyaBulu mata palsu harus ditempatkan dengan di posisi yang seharusnya. Jika tak terbiasa atau mengerti teknik memasang, akan jadi bahan tertawaan orang.
Baca SelengkapnyaJalan lokasi mobil keluarga tewas usai terjebak lumpur disebut jarang dilewati warga.
Baca SelengkapnyaMunkar dan Nakir bertugas untuk menanyakan terkait keimanan kepada ahli kubur di alam barzakh.
Baca SelengkapnyaPara peneliti menemukan bahwa Gajah Sabana Afrika melakukan panggilan khusus untuk anggota dalam kelompok sosial mereka.
Baca Selengkapnya