Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gunung Everest Kembali Diukur, Ketinggiannya Bertambah

Gunung Everest Kembali Diukur, Ketinggiannya Bertambah Ilustrasi (Foto: Pexels)

Dream – Nepal dan China mengumumkan secara resmi mengenai kondisi terkini Gunung Everest. Ternyata, gunung tertinggi di dunia itu mengalami penambahan ketinggian hingga 0,86 meter.

Tetapi antara Nepal dan China memiliki perbedaan pendapat. China menyatakan tinggi Gunung Everest adalah 8.848,86 meter atau empat meter lebih rendah dibanding pengukuran yang dilakukan Nepal.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Nepal dan departemen survei mengatakan kedua negara telah berkoordinasi untuk menyetujui ketinggian baru dari Gunung Everest.

Gunung Everest berdiri di perbatasan antara Nepal dan China. Sehingga pendaki dapat melakukan pendakian dari kedua sisi.

Mengapa terjadi perbedaan pengukuran?

China mengatakan Gunung Everest harus diukur hingga ketinggian bebatuannya. Sementara Nepal berpendapat jika salju di atas puncak Gunung Everest juga harus dihitung.

Pejabat pemerintah Nepal mengatakan mereka berada di bawah tekanan untuk menerima tinggi yang telah ditetapkan oleh China. Sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pengukuran baru.

Empat surveyor tanah Nepal menghabiskan dua tahun pelatihan untuk misi tersebut, sebelum menuju ke puncak Everest.

"Sebelumnya, kami tidak pernah melakukan pengukuran sendiri. Sekarang kami memiliki tim, kami dapat melakukannya sendiri," kata juru bicara di departemen survei Nepal, Damodar Dhakal.

Kepala surveyor Nepal, Khimlal Gautam kehilangan jari kakinya karena radang dingin saat berada di puncak untuk memasang peralatan pengukur ketinggian tahun lalu.

 

Mengapa ketinggian Everest kembali dipertanyakan?

Beberapa ahli geologi menyatakan gempa bumi besar pada tahun 2015 mungkin berdampak pada ketinggian Gunung Everest. Gempa berkekuatan 7,8 skala richter menewaskan hampir 9 ribu orang di Nepal.

Menyebabkan longsoran salju yang mengubur bagian dari base camp di gunung tersebut. Mereka mengatakan gempa bumi mungkin menyebabkan lapisan salju Everest menyusut.

"Gempa yang terjadi tahun 2015 juga menjadi alasan utama mengapa kami mengukur kembali gunung tersebut," kata Dhakal.

 

 

 

Bagaimana Gunung Everest diukur kembali?

Ketinggian pegunungan diukur dengan permukaan laut rata-rata sebagai dasarnya. Nepal menggunakan Teluk Benggala sebagai permukaan lautnya. Tetapi India telah mensurvei titik yang lebih dekat ke Everest, dekat perbatasan India-Nepal dan mampu memberikan ketinggian pada titik tersebut bagi surveyor Nepal.

Disanalah Nepal membangun jaringan stasiun garis pandang yang membentang hampir 250 kilometer hingga titik Everest pertama kali terlihat, menciptakan rantai titik yang dapat diukur dan dijumlahkan.

Para surveyor China menggunakan Laut Kuning di provinsi timur Shandong sebagai pangkalan permukaan laut mereka.

Surveyor dari kedua sisi juga menggunakan rumus trigonometri untuk menghitung ketinggian puncak. Rumus yang mereka gunakan menghitung tinggi segitiga dengan mengalikan alas dan sudutnya.

Pejabat Nepal mengatakan mereka menggunakan 12 puncak bawah yang berbeda untuk melihat ke puncak Everest sebagai perhitungan trigonometri mereka, sehingga mendapatkan hasil yang lebih tepat. pihak China pun mengatakan hal yang sama terkait metode yang digunakan.

Kedua negara juga menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global untuk menerima data ketinggian dari berbagai penerima dalam perhitungan mereka.

China sebelumnya telah melakukan dua pengukuran ketinggian Gunung Everest, pertama pada tahun 1975 kemudian tahun 2005.

Kali ini para surveyor China menggunakan sistem satelit navigasi BeiDou China, yang diyakini akan menyaingi Sistem Penentuan Posisi Global atau GPS milik AS.

"Dengan menggunakan sistem tersebut, kedalaman salju, cuaca dan kecepatan angin juga akan diukur untuk membantu pemantauan gletser dan perlindungan ekologi," ungkap perwakilan dari kantor berita negara China Xinhua.

 

(Beq, Sumber: bbc.com)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Perlu ke Antariksa, Satu Foto Selfie Pendaki di Puncak Gunung Everest Ini Patahkan Teori Kaum Bumi Datar

Tak Perlu ke Antariksa, Satu Foto Selfie Pendaki di Puncak Gunung Everest Ini Patahkan Teori Kaum Bumi Datar

Tidak perlu sampai ke antariksa, sebuah foto selfie yang diambil dari puncak Gunung Everest membuktikan bahwa Bumi bulat.

Baca Selengkapnya
Ngeri! Gunung Es Terbesar di Dunia Bergerak untuk Pertama Kalinya Setelah 37 Tahun, Akibatnya Tak Tanggung-Tanggung

Ngeri! Gunung Es Terbesar di Dunia Bergerak untuk Pertama Kalinya Setelah 37 Tahun, Akibatnya Tak Tanggung-Tanggung

Gunung es terbesar di dunia ini mulai melakukan pergerakan.

Baca Selengkapnya
Dikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas

Dikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas

Saat suhu di dataran tinggi mencapai ambang tertentu akibat pemanasan global, terjadi reaksi yang menghasilkan angin dingin yang bertiup ke bawah lereng.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Asik Amati Arus Bawah Laut, Ilmuwan Kaget Temukan Gunung Berapi Kuno yang Mematikan

Asik Amati Arus Bawah Laut, Ilmuwan Kaget Temukan Gunung Berapi Kuno yang Mematikan

Kejutan melanda para ilmuwan saat menemukan gunung sehebat ini.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Capek Kerja tapi Teringat Cicilan, ADUH!

NOTED KAK! Capek Kerja tapi Teringat Cicilan, ADUH!

Sahabat Dream, kalian pernah gak sih batal istirahat setelah kerja keras karena teringat cicilan. Yuk berbagi. Kali aja ada yg senasib

Baca Selengkapnya