Indonesia Timur Lebih Memikat Bagi Turis Kapal Pesiar

Dream - Potensi Indonesia sebagai negara maritim kian menarik perhatian wisatawan dunia. Buktinya, kapal pesiar asing yang merapat di perairan Indonesia terus berdatangan tanpa henti.

Diakui Managing Director Cruise Asia Indonesia, Yasa Sediya, pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 121 tahun 2015 tentang pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruiseship) berbendera asing sangat membantu para pelaku industri wisata di bidang ini.

Aturan ini membuat penumpang kapal pesiar asing dapat dengan mudah menikmati keindahan alam Indonesia. Bahkan pada tahun lalu telah ada empat kapal pesiar yang sandar di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Lebih jauh Yasa menjelaskan bahwa Jakarta bukanlah tujuan utama daerah singgah kapal pesiar itu. Jadi jumlah kunjungan ke Priok tidak sebanyak ke Bali dan Semarang.

Justru daerah-daerah di Indonesia Timur yang menjadi daya tarik utama para wisatawan. Hal itu sangat sesuai dengan konsep wisata kapal pesiar yang memang tidak membutuhkan hotel sebagai tempat menginap. Seperti misalnya ke Makassar dan Pulau Komodo.

"Kaya Probolinggo itu menarik karena mereka mau ke Bromo, kalau Semarang mereka mau ke Borobudur kan," ungkapnya saat dijumpai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis, 7 Januari 2016.

Indroyono Soesilo selaku Dewan Kehormatan Kementerian Pariwisata menambahkan pemerintah tahun ini menargetkan kedatangan kapal pesiar maksimal mencapai 500 kunjungan. Angka ini dinaikan dari tahun 2015 lalu yang cuma berjumlah 350 kedatangan.

"Dengan adanya perpres 104 tentang bebas visa 90 negara, mengenai kemudahan masuknya cruise dan yacht. Sekarang target cruise dinaikkan pada 2019 jadi 500 kedatangan. Kalau 2016 dinaikkan 350 sampai 400," pungkasnya.