Ingin Ke Bali, Sertakan Hasil Swab PCR Maksimal H-7
Dream - Menyambut libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali memperketat akses masuk untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Salah satu langkah yang diterapkan yaitu pemberlakukan kewajiban menyertakan hasil swab test PCR negatif.
Keputusan ini ditetapkan Pemprov Bali melalui Surat Edaran Gubernur Nomor 2021 Tahun 2020. Dalam surat yang diterbitkan usai rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi pada Kamis, 17 Desember 2020.
Surat edaran tersebut mengatur ketentuan yaitu mulai 19 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, pengunjung yang akan masuk Bali diharuskan menunjukkan hasil negatif dari swab test PCR. Masa berlaku hasil tes ditetapkan 7x24 jam sebelum tanggal keberangkatan.
Terdapat pengecualian untuk kasus tertentu. Syarat swab test PCR tidak berlaku untuk beberapa kelompok masyarakat.
Kelompok tersebut yaitu anak hingga usia 12 tahun tidak perlu menyertakan hasil tes apapun baik swab, rapid test antibodi maupun rapid test antigen. Kemudian, kru aktif/EOB/FOO cukup dengan rapid antibodi, penumpang transit, penumpang yang mengalami pengalihan pesawat ke Denpasar, penumpang dari daerah yang tak memiliki fasilitas swab test PCR (akan diberlakukan rapid test antigen saat tiba di Bali), PNS serta TNI dan Polri yang mendapat tugas mendadak.
Ketentuan ini merevisi aturan sebelumnya berlaku. Pada ketentuan sebelumnya, syarat masa berlaku hasil swab test PCR ditetapkan 2x24 jam.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menegaskan aturan swab test PCR untuk masuk Bali tidak bisa ditawar. Mengingat kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas terlebih selama musim libur Natal dan Tahun Baru.
"Arahan pemerintah pusat, tes swab (untuk masuk Bali) dan tidak bisa ditawar. Tidak ada argumentasi, tentu kita harus ikut," kata Koster.
Koster menegaskan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk betul-betul memproteksi Bali. Jangan sampai, kata dia, terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat orang yang datang ke Bali.
"Jangan sampai penanganan kita yang sudah bagus sejauh ini akan rusak lagi," ucap Koster.
Sumber: Merdeka.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaBanyak orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek apakah seseorang bisa sembuh dari HIV!
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luka terbuka harus segera diobati agar proses penyembuhan bisa berlangsung dengan cepat dan mencegah terjadinya infeksi.
Baca SelengkapnyaHidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami apa saja penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal apa saja yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 keempat mulai berbayar tahun ini. Masing-masing merek ditawarkan dengan harga berbeda.
Baca SelengkapnyaYuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.
Baca SelengkapnyaISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca Selengkapnya