Jangan Sepelekan Boarding Pass, Ada Bahaya Mengintai
Dream - Setiap kali akan terbang, tentu kita harus melengkapi diri dengan boarding pass. Dokumen ini merupakan syarat penting yang diterapkan di semua maskapai.
Begitu sampai di tujuan, mungkin kita merasa boarding pass sudah tidak diperlukan lagi. Bahkan ada perilaku sebagian orang meninggalkan boarding pass di bangku pesawat.
Jika kamu termasuk sebagian dari mereka, hentikan kebiasaan itu. Lebih baik bawa pulang atau sobek boarding pass kamu yang sudah tidak terpakai karena.
Dikutip dari Huffington Post, pimpinan tenaga keamanan pada firma inteligen ancaman global IntSights, Etay Maor, mengatakan ada bahaya mengintai dalam boarding pass yang dibuang sembarangan. Bahaya tersebut salah satunya yaitu mudahnya peretas melacak identitas pribadi penumpang.
"Masalanya, orang-orang tidak menyadari informasi personal mereka terkodekan di sana," kata Maor.
Menurut Maor, beberapa maskapai mengumpulkan data lebih banyak daripada yang lain. Informasi mendasar dapat digunakan untuk mengumpulkan lebih banyak data pribadi penumpang secara detail.
Barcode Bukan Tanda Sembarangan
Barcode pada boarding pass bukan tanda sembarangan. Di dalamnya terdapat informasi mengenai data diri penumpang cukup rinci. Mulai dari nama, alamat, hingga data penerbangan, semua ada di situ.
Peretas biasanya menggunakan pemindai barcode untuk mengetahui informasi di dalamnya. Alat ini bisa dibeli dengan mudah, malah cukup banyak aplikasi pemindai barcode tersedia secara gratis.
Yang begitu berbahaya yaitu adanya data rekening penumpang. Bukan main-main, jika sampai peretas menemukan informasi ke sejumlah pertanyaan rahasia seperti nama ibu kandung dan sebagainya, itu bisa dipakai untuk masuk ke akun penumpang.
Masih banyak modus kejahatan lain yang bisa terjadi akibat boarding pass yang ditinggalkan begitu saja. Seperti penipuan lewat telepon dengan mengaku petugas dari bank tertentu.
Modusnya, mereka berpura-pura memberitahu adanya gangguan sistem. Lalu meminta sandi akun perbankan milik penumpang.
Lindungi Data Diri
Untuk melindungi data diri, Maor mengingatkan agar setiap orang menjaga boarding pass laiknya paspor. Menurut dia, maskapai akan menyimpan semua data penumpang pada boarding pass untuk dimanfaatkan di waktu depan, terutama ketika terjadi hal buruk.
"Ketika sesuatu yang buruk terjadi dan kamu ingin bantuan yang sangat cepat dari seorang perwakilan, mereka memindai ini, lalu melihat surelmu, informasi perjalanan, dan lainnya. Kemudian, mereka dapat dengan cepat membantumu," kata dia.
Lebih lanjut, Maor menyarankan agar penumpang tidak terlalu detail mencantumkan informasi kepada maskapai. Dia juga membagi cara untuk melindungi boarding pass.
Cara pertama, gunakan boarding pass online. Cara ini bisa meminimalir kemungkinan peretas dapat memindai barcode yang tertera di boarding pass.
Cara kedua, rusak boarding pass begitu sampai di tempat tujuan. Ini agar barcode tidak bisa terbaca oleh alat yang digunakan peretas.
Cara ketiga, jangan pernah mengunggah foto boarding pass ke media sosial. Cara ini kerap dilakukan terutama poleh mereka yang baru pertama kali bepergian.
Hentikan kebiasaan tersebut agar data pribadimu tidak mudah dicuri peretas.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NKT mengungkap bahwa faktor kelelahan menjadi penyebab pilot dan kopilot Batik Air itu tertidur bersamaan saat menerbangkan pesawat
Baca SelengkapnyaApabila akan membatalkan perjalanan, bea dikembalikan sebesar 100 persen.
Baca SelengkapnyaBegini cara berburu tiket pesawat murah untuk mudik Lebaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Insiden tersebut menyebabkan pesawat registrasi PK-LUV tersebut sempat keluar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah
Baca SelengkapnyaTips memilih kursi pesawat agar penerbangan nyaman
Baca SelengkapnyaBeruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan pesawat itu.
Baca SelengkapnyaNamun, asal-usul takhayul terhadap angka 13 sendiri masih belum jelas.
Baca SelengkapnyaAyah satu anak itu kemudian menyerahkan kendali pesawat kepada kopilot wanita.
Baca SelengkapnyaKetika transit untuk bertolak ke Tokyo, mereka tidak bisa terbang dan terjebak di sana selama 13 jam
Baca Selengkapnya