Jejak Alfred Russel Wallace di Sulawesi Utara
Dream - Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati. Banyak flora dan fauna unik terdapat di negeri ini, khususnya di Sulawesi Utara.
Kekayaan tersebut sudah tersohor sejak dulu kala. Tidak sedikit ilmuwan yang tertarik mengadakan penelitian di Indonesia.
Salah satunya adalah Alfred Russel Wallace. Ilmuwan asal Inggris ini pernah tinggal lama di Bitung, Sulut, untuk meneliti flora dan fauna di sana.
Tempat yang menjadi objek penelitian Wallace kini dikenal sebagai Cagar Alam Tangkoko. Pemerintah setempat juga membangun Taman Wisata Batuputih yang berlokasi di cagar alam tersebut.
Wallace berjasa besar memperkenalkan flora dan fauna khas Bitung ke dunia. Untuk mengenang jasanya, Wali Kota Bitung, Maximilian Jonas Lomban meresmikan patung prasasti Wallace di Taman Wisata Batuputih.
"Alfred Russel Wallace adalah tokoh lingkungan dunia yang sangat memberi perhatian kepada penyelamatan lingkungan di bumi," kata Max, dikutip dari Liputan6.com.
Max mengatakan kawasan hutan Tangkoko dan sekitarnya sangat penting untuk dilestarikan. Ini mengingat fungsi kawasan hutan tersebut begitu besar bagi dunia.
Hutan Tangkoko, Papua, Dogabone dan Kalimantan menjadi penahan angin panas yang berhembus dari Laut Atlantik hingga jatuh menjadi hujan di Laut China. Jika hutan tersebut tidak ada, angin panas akan langsung menghantam Kutub Utara dan membuat es di sana meleleh.
"Akhirnya, yang mendapatkan dampak adalah Kanada. Kanada sangat perhatian terhadap penghutanan kembali," kata dia.
Selanjutnya, kata Max, pembuatan patung Wallace bertujuan agar jasa ilmuwan tersebut terus dikenang sepanjang masa. Selain Wallace, Max berencana membuatkan patung Sijfert Koorders yang telah berjasa memperjuangkan 50 kawasan hutan di Indonesia menjadi cagar alam.
Lebih lanjut, Max mengatakan keberadaan patung Wallace menjadi daya tarik bagi Taman Wisata Batuputih. Dia berharap semakin banyak wisatawan asing, terutama dari Inggris, datang dan menyaksikan keindahan cagar alam yang dibangun atas jasa sang ilmuwan.
Sumber: Liputan6.com/Komarudin
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini, para arkeolog berhasil mengungkap sebuah desa kuno yang berusia 14.000 tahun di Pulau Triquet, Kanada.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah para ahli menemukan spesies dinosaurus baru dari Zaman Kapur yang seukuran dengan kalkun!
Baca SelengkapnyaBiawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arkeolog menyebut gua tersebut sebagai tempat tinggal zaman batu paling terpelihara di dunia
Baca SelengkapnyaTim peneliti mendapatkan temuan mengejutkan di dalam hutan Amazon berupa 'lembah yang hilang' berisi kota yang dibangun ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah arkeolog yang menemukan keberadaan Benua Prasejarah Sahul yang hilang!
Baca SelengkapnyaArkeolog meyakini bahwa mereka mungkin telah menemukan tempat akhir Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki.
Baca SelengkapnyaPeneliti temukan kompleks vila dengan berbagai artefak unik di dalamnya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan fosil hewan ini dan menyebut sebagai makhluk pertama dan tertua di Bumi.
Baca SelengkapnyaPernah nggak sih kamu ngumpet karena takut diajak temen bikin konten? Kalau pernah, kamu tentu paham yang dirasakan rekan kita ini.
Baca Selengkapnya