Kenali dan Lindungi Laut Indonesia Lewat 'Marine Buddies'
Dream - Indonesia merupakan negara yang dianugerahi kekayaan maritim luar biasa. Namun di sisi lain, negara kita menduduki posisi kedua sebagai negara penghasil sampah laut terbesar di dunia. Dengan kata lain, keindahan dan kehidupan biota laut Indonesia sedang mengalami ancaman.
Pemerintah pun tak tinggal diam, sejumlah langkah diambil untuk mengatasi problem ini. Salah satunya dengan menetapkan 165 kawasan konservasi di seluruh Indonesia dengan target untuk memperluas lahan konservasi hingga 20 juta hektare (saat ini luas kawasan konservasi baru 17 juta hektare).
Ingin mendukung program pemerintah, WWF Indonesia pun ikut berkontribusi melindungi kawasan konservasi dengan meluncurkan aplikasi yang bernama 'Marine Buddies' dengan hashtag-nya #TemanTamanLaut.
Saat ini aplikasi tersebut sudah dapat diunduh oleh semua pengguna Android. Dari aplikasi itulah kita dapat mengetahui peta lokasi kawasan konservasi yang ingin kita tuju dan akan diberi notifikasi jika kita sudah dekat dengan kawasan konservasi tersebut.
Selain itu kita dapat melaporkan jika ada hal-hal yang mencemari keindahan kawasan konservasi melalui aplikasi tersebut serta memberikan penilaian terhadap keindahan kawasan konservasi.
"Pemerintah telah menetapkan kawasan konservasi dan taman laut di seluruh Indonesia. Tapi cukupkah hanya dengan menetapkan kawasan konservasi? Sama aja kayak kita punya anjing, tapi nggak dikasih makan dan nggak dijaga. Nah itulah yang kita mau dorong dengan Marine Buddies ini. Perhatian orang ke laut indonesia banyak. Lantas kemana mereka harus mengadu. Kita buatlah aplikasi ini agar kita bisa membuat laporan mengenai kawasan konservasi, dan nantinya kita kumpulkan untuk diberikan ke pihak yg bisa follow up," ujar Dewi Satriani, Campaign & Mobilization Manager WWF Indonesia saat ditemui di kawasan SCBD Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Sejumlah 'Public Figure' Ikut Dukung Hadirnya Marine Buddies
Peluncuran aplikasi ini pun didukung oleh para public figure yang peduli terhadap kelestarian alam di Indonesia, seperti Nadine Chandrawinata, Trinity, dan Devina Mahendriyani yang turut hadir dalam peluncuran Marine Buddies.
"Ada satu momen yang membuat aku sedih. Pertama kali diving di Menjangan ikut open water. Instrukturnya orang Prancis dan di situ banyak banget sampahnya. Eh malah si instruktur yang orang Prancis ini yang minta maaf. Sementara orang Indonesia sendiri nggak peduli. Itulah yang menyebabkan aku mendukung adanya aplikasi ini," jelas Devina, Miss Kebaya Indonesia.
Sedangkan menurut Nadine, dirinya mendukung acara ini dikarenakan kecintaannya pada traveling dan komitmennya untuk menjaga kebersihan. "Be a smart traveler! Traveling boleh, tapi jangan buang sampah sembarangan dan jangan menyentuh satwa apapun. Mungkin susah ya untuk ngebilangin orang lain untuk sadar akan hal itu. Jadi aku mulai dengan melakukan itu sendiri supaya menjadi contoh bagi yang lain," kata Putri Indonesia tahun 2005 itu.
Menurut novelis sekaligus traveler, Trinity, dirinya seringkali geram dan menegur orang-orang yang tidak menjaga kebersihan lingkungan di kawasan konservasi. "Pas traveling ke Ambon, saya lihat sendiri bahwa kapal Pelni membuang sampah setong-tongnya ke laut. Duh rasanya pengen saya foto dan viralkan di media sosial, supaya sadar kalau itu salah," tuturnya.
(Laporan: Gladys Velonia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya Ada di Kalimantan, Inilah Hewan yang Punya Wujud Sepertik Naga
Biawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.
Baca SelengkapnyaPenampakan Fosil Makhluk Tertua di Bumi, Diduga Berusia 890 Juta Tahun dan Tinggal Dalam Laut
Ilmuwan menemukan fosil hewan ini dan menyebut sebagai makhluk pertama dan tertua di Bumi.
Baca SelengkapnyaPenemuan di Bawah Laut Paling Membingungkan Sepanjang 2023
Para ilmuwan telah temukan beberapa penemuan menarik dengan menjelajahi laut dalam tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan
Temuan fosil badak ini buktikan bahwa hewan tersebut sudah ada sejak 14 juta tahun lalu!
Baca SelengkapnyaKKP Inisiasi Program Hilirisasi Sampah di Padang
Dimulai dengan kampanye pengurangan sampah bertema “Hilirisasi Sampah, Bangkitkan Ekonomi Biru” di Pantai Tiram, Padang Pariaman.
Baca Selengkapnya