Lonjakan Covid-19 Picu Eropa kembali Perketat Pembatasan
Dream – Negara-negara di Eropa kembali menerapkan beberapa pengetatat untuk menekan peningkatan jumlah kasus varian Delta. Spanyol yang memasuki gelombang kelima lonjakan kasus Covid-19 kembali memberlakukan jam malam untuk tempat wisata.
Yunani dan Belanda juga memberlakukan pembatasan. Disusul Prancis yang mewajibkan orang sudah divaksin atau terbukti negatif bila ingin masuk ke tempat budaya, restoran, dan bar.
Varian Delta menyebar dengan cepat di Eropa. Dalam beberapa minggu, banyak orang terinfeksi dan tren kembali meningkat sejak musim semi.
Dikutip dari Lonely Planet, untuk mengendalikan penyebaran dan untuk mendorong vaksinasi yang melambat, Pemerintah Prancis mewajibkan kartu kesehatan jika ingin masuk ke tempat rekreasi. Mulai 1 Agustus, peraturan akan diperluas ke bar, restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan bila ingin melakukan penerbangan domestik atau kereta jarak jauh.
Kartu ini menunjukkan status seseorang telah divaksin, sehat, atau baru negatif dari virus. Kebijakan ini peruntukan bagi penduduk maupun wisatawan.
Pemerintah Prancis telah memperketat pembatasan untuk turis yang tidak divaksin dan datang dari negara berisiko tinggi termasuk Inggris.
Menteri Prancis untuk Urusan Eropa Clement Beaune mengatakan lewat Twitter, turis yang datang dari Inggris yang belum divaksin penuh hanya dapat masuk Prancis untuk urusan penting. Juga wajib menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 dalam waktu 24 jam.
Spanyol dan Sejumlah Negara
Sementara turis Spanyol dan Portugal yang belum divaksin, masuk dalam daftar hijau Prancis dan Uni Eropa harus menunjukkan tes negatif yang diambil dalam 24 jam sebelum keberangkatan. Meski demikian, mereka dapat masuk ke Prancis untuk alasan yang kurang penting.
Spanyol menghadapi gelombang kelima pandemi akibat orang muda yang tidak divaksin. Di Catalonia, seluruh bisnis dan kegiatan ditutup pukul 00.30 waktu setempat. Pemerintah membatasi pertemuan sosial hingga 10 orang.
Begitu pula di Valencia dan lebih dari 30 kita di wilayah tersebut, sudah dikenakan jam malam. Surat kabar Spanyol, El Pais melaporkan Kepulauan Canary juga memberlakukan jam malam.
Di Yunani, hanya orang yang telah divaksin atau baru-baru ini dites negatif yang diizinkan memasuki bar, restoran, bioskop, teater, dan ruang tertutup lainnya. Aturan tersebut diperkenalkan pada 15 Juli dan berlaku secara nasional.
Pemerintah Pulau Mykonos juga memberlakukan tindakan tambahan seperti melarang pertunjukkan musik di kafe, restoran, bar, dan klub pantai. Pulau pesta ini juga memiliki jam malam untuk menekan angka Covid-19.
Di Portugal, Wilayah metropolitan Lisbon dan Porto memberlakukan jam malam. Mereka juga membatasi kapasitas tempat duduk serta jam buka restoran.
PM Belanda Minta Maaf
Sementara, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pemerintahnya melakukan kesalahan dengan mencabut banyak tindakan begitu cepat. Akibatnya terjadi lonjakan infeksi.
"Kami marah dan meminta maaf tentang hal itu," kata Rutte.
Pemerintah menyatakan infeksi virus corona di Belanda meningkat dengan cepat sejak dibuka pada 26 Juni. Sebagian besar terinfeksi di tempat hiburan malam dan pesta dengan jumlah orang yang tinggi.
Akibatnya, restoran dan bar kembali menerapkan jaga jarak dan akan tutup pada pukul 6 pagi. Diskotik dan klub malam juga ditutup.
Skema izin masuk negara ini mengharuskan pengunjung untuk dites negatif 24 jam sebelum memasuki acara, tempat olahraga, atau tempat budaya.
Ketika negara-negara Eropa memberlakukan kembali pembatasan, Inggris malah memberlakukan banyak pelonggaran termasuk persyaratan hukum menggunakan masker. Meskipun ada seruan dari Asosiasi Medis Inggris (BMA) untuk terkait melanjutkan penggunaan masker dan wajib berjarak bila ingin bersosialisasi.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Covid-19 Varian JN.1, Ciri Khasnya Lidah Pasien Lebih Putih
Merebak di Amerika Serikat, Singapura, China, dan India, Covid-19 di Indonesia sudah ditemukan 41 kasus.
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Virus 'Zombie' di Siberia Mencair, Ilmuwan Peringatkan Picu Pandemi Baru
Virus kuno yang telah membeku di lapisan es Arktik itu suatu saat dapat mencair dan terlepas imbas pemanasan global dan memicu wabah penyakit besar.
Baca SelengkapnyaKabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19
Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.
Baca SelengkapnyaViral Kondisi Tersangka Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaResmi, Jokowi Tetapkan 14 Februari 2024 sebagai Hari Libur Nasional
Hari pemungutan suara pemilihan umum (2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional
Baca Selengkapnya