Magnet Wisata Halal Indonesia Kian Menguat

Dream - Semangat merayakan Maulid Nabi, berdampak cukup besar pada sektor wisata halal. Selain melestarikan budaya dengan berbagai perayaan di daerah, kesempatan ini dimanfaatkan juga sebagai media promosi pencitraan Wonderful Indonesia.

Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI mengapresiasi ide kreatif musisi Mustafa Debu untuk menggelar konser akbar Maulid Nabi. Ia menilai pertunjukan seni yang bersentuhan dengan nilai-nilai agama mendapat respon positif dari penikmat wisata segmen khusus.

"Orkestra 'A Maulid, A Gift of The Rose' ini baru even pembuka. Selanjutnya Mustafa sudah menyanggupi untuk membuat di daerah lain. Terutama di cross border seperti Batam," ungkap Esthy di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Esthy berharap, acara semacam ini dapat mendorong banyak daerah untuk siap menjadi destinasi halal menyusul tiga wilayah yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal, yaitu Aceh, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Hingga saat ini, hotel menjadi pihak yang paling siap menjalankan konsep wisata halal. Selanjutnya Esthy bisnis spa dan biro perjalanan juga menyiapkan paket halal untuk calon wisatawan.

"Kalau destinasi halal itu kan alam juga halal," ungkapnya menambahkan.

Lebih jauh Esthy optimistis wisata halal akan semakin diminati masyarakat. Terlebih dengan berbagai promosi yang gencar dilakukan, baik di media berbayar ataupun bantuan media sosial.

"Banyak negara lain yang minoritas muslim seperti Selandia Baru, Jepang, China yang melihat pasar traveler muslim sebagai peluang. Makanya kita juga harus segera ambil tindakan, terutama seperti pasar muslim China sangat besar untuk digarap," tutup Esthy.