Melihat Pesona Keindahan Bawah Laut Indonesia Lewat Buku
Dream - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik peluncuran buku The Magnificent Seven: Indonesia's Marine National Parks, yang merupakan karya bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta United Nations Development Program (UNDP).
"Buku the Magnificent Seven: Indonesia's Marine National Parks merupakan sebuah karya yang dapat berkontribusi untuk menggalakkan promosi pariwisata bahari ke luar negeri. Kami mengusulkan pula softcopy file dari buku ini dapat dimasukkan ke dalam website Wonderful Indonesia, agar bisa diunduh oleh para calon wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya pada peluncuran buku Taman Nasional Laut, The Magnificent Seven: Indonesia's Marine National Parks, dikutip dari keterangan pers tertulis, Senin 5 Juni 2017.
Buku ini menggambarkan keindahan Taman Nasional Laut di berbagai daerah di Indonesia, antara lain: Kepulauan Seribu-Jakarta, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Takabonerate-Sulawesi Selatan, Karimun Jawa-Jawa Tengah, Bunaken-Sulawesi Utara, Togian-Sulawesi Tengah dan Teluk Cenderawasih-Papua, dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat kaya.
"Keindahan kehidupan alam bawah laut merupakan salah satu daya tarik pariwisata Indonesia. Para penggiat pariwisata bahari di dunia berujar bahwa taman-taman laut nan indah di perairan Nusantara tadi sebagai Sekeping Surga yang Jatuh ke Bumi," sambung Menpar.
Menpar melanjutkan, wisata bahari khususnya taman laut yang tersebar itu merupakan salah satu kekuatan pariwisata karena negeri ini tiga perempat wilayahnya adalah maritim dengan kekayaan laut yang memiliki ragam keindahan panorama. Untuk itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan serangkaian terobosan untuk percepatan pembangunan wisata bahari dan membagi menjadi tiga bidang, yakni "coastal zone" atau wisata bentang pantai, "sea zone" atau wisata laut dan bergerak dari satu pulau ke pulau lainnya, serta "underwater" melalui wisata bawah laut seperti diving (menyelam) dan snorkeling.
Indonesia juga memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 lokasi menyelam, tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina. Keunggulan pariwisata Indonesia, khususnya pariwisata bahari sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak.
Majalah Dive Magazine pada Februari 2017 lalu, telah menetapkan Indonesia sebagai The Most Popular Dive Destination 2017. Sementara Majalah Travel & Leisure menetapkan Nihiwatu Resort, di Pulau Sumba sebagai #1 Hotel in The World 2016.
Kerjasama antara Kementerian LHK dengan Kementerian Pariwisata dapat lebih ditingkatkan guna menyiapkan taman-taman laut sebagai destinasi wisata bahari baru, termasuk aksesibilitas udara melalui penerbangan langsung beberapa kota di Tiongkok menuju Manado guna mengunjungi Taman Nasional Bunaken, ataupun penerbangan langsung Denpasar – Wakatobi guna mengunjungi Taman Nasional Laut Wakatobi, juga penerbangan charter seaplanes route Batam – Pulau Bawah Resort di Kepulauan Riau.
Diharapkan, peluncuran buku The Magnificent Seven: Indonesia's Marine National Parks dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pariwisata khususnya bidang bahari.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ilmuwan telah temukan beberapa penemuan menarik dengan menjelajahi laut dalam tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenampakan 'Kota yang Hilang' di Dasar Samudra Atlantik yang ditemukan Ilmuwan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah menarik para penyelam yang menemukan kota di bawah laut berusia 5.000 tahun!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di bawah permukaan laut pulau Yonaguni di Jepang, ternyata terdapat sisa-sisa kota kuno yang usianya mencapai 10.000 tahun!
Baca SelengkapnyaInilah sembilan hewan laut tertua yang masih hidup sampai sekarang!
Baca SelengkapnyaLaut Segitiga Bermuda angker. Banyak kapal hilang misterius. Begini penampakan di dasarnya.
Baca SelengkapnyaKejutan melanda para ilmuwan saat menemukan gunung sehebat ini.
Baca SelengkapnyaBiawak tanpa telinga adalah reptil yang langka dan hanya ditemukan di Kalimatan.
Baca Selengkapnya