Menjelajah Dunia Kuno di Museum Bawah Laut Pertama Yunani
Dream - Hans-Juergen Fercher baru saja muncul dari perairan biru kehijauan yang jernih di Laut Aegea. Penyelaman keempatnya ini mengunjungi tempat gundukan pot anggur berusia 2.500 tahun yang menandai kapal karam kuno dan museum bawah laut pertama Yunani.
"Ini adalah kombinasi penyelaman dan penyelaman arkeologis. Seperti menyelam ke dalam sejarah," kata psikiater berusia 48 tahun itu kepada The Straits Times.
Museum di bawah ombak Peristera, Pulau Alonissos, dibuka pada tahun 2020 meskipun saat ini tengah ditutup akibat Covid-19. Saat Yunani membuka pariwisatanya, tempat ini menjadi sumber pendapat baru dan berkelanjutan.
Penyelam seperti Fercher dan pembuat gudang anggur Denmark, Lisette Fredelund bersedia membayar 95 euro atau sekitar Rp1,6 juta untuk menyelam.
"Sungguh menakjubkan. Ketika kami berada di sana, mencoba membayangkan bagaimana rasanya berada di kapal yang mengangkut anggur," kata Fredelund.
Semakin ke sini, bangkai kapal ditemukan lebih banyak di daerah tersebut. Ini menunjukkan museum bawah laut bisa dibuka lebih banyak.
Fokus Baru Pariwisata Yunani
Menteri Pariwisata Yunani, Harry Theharis, mengatakan pihaknya telah menjadikan diving sebagai fokus untuk menarik pengunjung sejak Undang-undang disahkan pada tahun 2020.
"Ini adalah jenis pariwisata yang menarik turis sepanjang tahun. Mereka rela membayar mahal untuk menyelam," katanya seraya menambahkan 10 taman selam baru siap disahkan di bawah undang-undang.
Sekitar 300 orang telah membayar untuk mengunjungi bangkai kapal itu sejak museum dibuka, menurut Walikota Alonissos Petros Vafinis. Ia sendiri seorang penyelam scuba.
Semua pengunjung harus menjalani pengarahan tentang situs dan mengikuti aturan ketat seperti menjaga jarak setidaknya 2 meter dari artefak.
"Harapan saya sangat tinggi sejak diarahkan dan semua terbayarkan," kata George Giasemidis, turis Yunani yang secara khusus ingin melihat bangkai kapal.
Mengingat kedalaman dan kesulitan teknis penurunan, hanya penyelam yang memenuhi syarat yang diizinkan untuk mengunjungi bangkai kapal tersebut.
Dengan ditemukannya empat bangkai kapal lain, Alonissos berharap turis bisa segera mengakses situs tersebut. Sehingga bisa masuk dalam daftar yang harus dilakukan oleh penyelam di seluruh dunia.
Laporan: Elyzabeth Yulivia
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog Temukan Kuil Kuno di Yunani Lengkap dengan Tempat 'Pengorbanan'
Penggalian di sebuah pulau Yunani mengungkapkan keberadaan kuil kuno yang pernah digunakan untuk melakukan pengorbanan hewan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan 2 Kuil di Era Yunani Kuno, Beberapa Masih Utuh
Penemuan dua kuil yang masih utuh pada era Yunani Kuno yang ditemukan oleh para arkeolog.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita 'Ketempelan' Usai Kunjungi Museum Erupsi Merapi: Dia Minta Ketemu Orangtua
Tiga hari setelah berkunjung ke museum, ia mulai merasakan sakit di bagian punggung terus menerus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkah, Orang Ini Temukan Fosil Batu Buah Pinus dari Zaman Dinosaurus
Tanaman kuno ini muncul pada era Greensand Bawah, ketika terjadi lonjakan signifikan pada permukaan air laut menuju daratan.
Baca SelengkapnyaDunia yang Hilang 14.000 Tahun Lalu Akhrinya Ditemukan, Ada Senjata Manusia Purba
Baru-baru ini, para arkeolog berhasil mengungkap sebuah desa kuno yang berusia 14.000 tahun di Pulau Triquet, Kanada.
Baca SelengkapnyaGali Puluhan Mumi, Arkeolog Temukan Sosok dengan Lidah Berwarna Emas
Para arkeolog telah menemukan sejumlah makam kuno dengan puluhan mumi.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan 37 Mumi Bertopeng di Makam Kuno, Terbungkus Kafan Warna-warni
Mumi ini tampak mengenakan topeng dan terbungkus kain kafan warna warni
Baca SelengkapnyaPenemuan di Bawah Laut Paling Membingungkan Sepanjang 2023
Para ilmuwan telah temukan beberapa penemuan menarik dengan menjelajahi laut dalam tahun ini.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Sebut Sudah Berhasil Temukan Kapal Nabi Nuh, Benarkah Asli?
Arkeolog meyakini bahwa mereka mungkin telah menemukan tempat akhir Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki.
Baca Selengkapnya