Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyulap Danau Toba Jadi Destinasi Wisata Paling Keren Dunia

Menyulap Danau Toba Jadi Destinasi Wisata Paling Keren Dunia Danau Toba (maritim.go.id)

Dream - Presiden Joko Widodo memerintahkan percepatan pembangunan pariwisata di Danau Toba. Dia meminta akses ke danau yang terletak di Sumatera Utara itu segera dibangun, baik pelabuhan, bandara, maupun jalan.

Tiga minggu lalu, sejumlah menteri sudah berkunjung ke Danau Toba. Mulai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, Menteri Pekerjaan Umum, Mochamad Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pariwisata, Arif Yahya.

“Kita harapkan nantinya bisa segera ditindaklanjuti di lapangan,” ujar Jokowi, sebagaimana dikutip Dream dari setkab.go.id, Kamis 4 Februari 2016.

Jokowi meminta agar branding dan marketing disiapkan untuk memasarkan Danau Toba ke dunia internasional. Pelayanan berstandar internasional, atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, serta disain menarik dan berkelas harus segera disiapkan.

Menurut Jokowi, sektor pariwisata harus benar-benar digarap untuk menggerakkan ekonomi nasional. Dia menambahkan, kunjungan turis mancanegara tahun 2015 mencapai 10,4 juta. Perkiraan perolehan devisa di sektor ini mencapai Rp 144 triliun.

“Pariwisata di Indonesia tahun 2015 tumbuh di atas rata-rata negara yang lain yang hanya 4,4 persen dan ASEAN yang tumbuh hanya sekitar 6 persen,” terang Jokowi.

Menyulap Toba

Pemerintah memang serius menggarap Danau Toba. Destinasi wisata ini dipersiapkan untuk tahun 2019. Menjadi satu dari 10 tujuan alternatif, selain Bali. Pemerintah pun berencana membantuk Badan Otorita, dan kini tengah mempersiapkan payung hukumnya.

Rizal Ramli membeberkan rencana untuk menyulap Danau Toba agar menjadi primadona dunia. “Yang paling pertama adalah pembersihan Danau Toba. Karena Danau Toba ini kotor sekali,” kata Rizal.

“Ada banyak peternak ikan dari yang kecil maupun yang skala besar yang setiap bulan masukkan pakan ternak 246 ton, ya. Dua puluh persen tidak dimakan sama ikannya dan itu menjadi racun, bikin Danau Toba bau airnya, kalau berenang kita bisa gatal-gatal, dan sebagainya,” tambah dia.

Menurut Rizal, Danau Toba akan dibersihkan dari pencari ikan, terutama yang berskala besar. Untuk nelayan tradisional skala kecil akan dibiarkan, tapi akan dibantu dengan teknologi. “Jadi kita akan sediakan feeding box gitu, alat untuk kasih makan ikan.”

“Nanti ikannya makan sampai sore, kalau tidak habis floor-nya kebuka pindah ke bawah sisa yang tidak habis nanti akan kita sedot dengan pompa. Jadi perikanannya tetap hidup tapi juga tidak merusak lingkungan,” papar Rizal.

Untuk yang skala besar, tambah Rizal, akan dirumuskan apa yang harus dilakukan supaya Danau Toba bisa bersih dengan cepat. Pemerintah juga tak ingin daerah-daerah di sekitar tidak menikmati kebangkitan Danau Toba sebagai lokasi turisme.

“Kami ingin 7 kabupaten di sekitarnya itu ikut menarik manfaat dengan cara kami minta untuk setiap kabupaten untuk memilih hal khusus. Misalnya ini khusus buah-buahan saja, berikutnya kabupaten lainnya khusus buat sayur-sayuran, dan lain-lain. Sehingga kalau daerah Danau Toba maju maka daerah-daerah maju,” papar Rizal.

Menurut Rizal, Gubernur Sumut dan 7 Bupati di sekitar Danau Toba telah sepakat bersama-sama mengembangkan Danau Toba dan menyerahkan sebagian kewenangannya kepada otoritas. Sehingga otoritas pengelola ini betul-betul bisa efektif. “Istilah Pak Menteri Pariwisata, one location one management, sehingga bisa pengelolaannya lebih efektif,” ujar dia.

Jalan Lingkar di Samosir

Pemerintah, lanjut Rizal, juga membahas pengembangan akses jalan, dengan membuat jalan lingkar di dalam Pulau Samosir. Kemudian lingkar luar sehingga aksesnya lebih baik.

Pemerintah juga akan membangun jalan besar ke Kualanamu, sehingga lama perjalanan yang sekarang butuh 4 hingga 5 jam bisa dipangkas menjadi 1,5 jam. Sehingga arus untuk turis lokal juga meningkat.

Selanjutnya, dalam 4 hingga 5 tahun lagi akan dibangun jalan ke Sibolga, sehingga turis banyak pilihan destinasi selain Danau Toba. Bisa berkunjung ke laut, turis bisa berkunjung ke Sibolga.

Menurut Rizal, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersedia menyerahkan 500 hektare tanah yang akan digabungkan kepada Badan Otoritas.

“Kita akan kembangkan sebagai ecotourism yang nyaman sekaligus juga menjamin suasana lingkungannya, hutannya terpelihara. Dan dengan tambahan wilayah ini maka kewenangan daripada wisata itu makin besar,” papar Rizal.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP