Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

November Nanti, Bersiaplah Melihat Fenomena Alam Langka Ini

November Nanti, Bersiaplah Melihat Fenomena Alam Langka Ini Hujan Meteor Leonids (Foto: Slate.com)

Dream - Ada beberapa keajaiban alam yang lebih memukau daripada langit gelap yang penuh dengan bintang jatuh, dan stiap bulan November planet kita akan "meluncur" ke sekumpulan debu ruang angkasa hingga menciptakan tontonan tahunan berupa hujan meteor Leonid.

Ini akan menjadi salah satu tahun terbaik untuk mengamati hujan meteor ini, terutama puncaknya pada saat bulan baru. Itu berarti tidak akan ada cahaya bulan untuk meghalangi pandangan.

Jadi ambil teleskop dan termos kopi panas. Inilah panduan definitif bagi kamu untuk menyaksikan Leonids.

Apa itu Leonid?

Meteor yang secara kolektif menciptakan hujan meteor Leonid tidak lebih dari debu dan puing-puing yang tertinggal setelah Komet 55P/Tempel-Tuttle, yang terakhir menukik melalui tata surya pada tahun 1998.

Ketika Bumi bertabrakan dengan puing-puing di orbitnya mengelilingi Matahari, debu menyatu dan bersinar saat menerpa atmosfer, menciptakan ilusi bintang jatuh.

"Tembakan" bintang ini disebut Leonids karena mereka selalu tampil datang dari kawasan langit malam dimana kamu juga akan menemukan konstelasi Leo, Singa. Itu disebut 'titik terang'.

Kapan saya bisa melihat hujan meteor Lenod?

Meskipun hujan meteor ini berjalan setiap tahun mulai 6 November hingga 30 November, hujan meteor Leonid 2017 akan mencapai puncaknya pada malam 17 dan 18 November, bertepatan dengan New Moon. Jadi, bersiaplah untuk merencanakan perjalanan wisatamu.

Dimana saya bisa melihat Leonids?

Hujan meteor Leonids dapat dilihat di belahan Bumi utara atau selatan. Kamu memerlukan tiga hal agar memiliki peluang maksimal untuk dapat melihat Leonids: langit gelap, cakrawala rendah, dan kesabaran. International Dark Sky Parks, National Parks, dan States Parks adalah tujuan ideal untuk menonton hujan meteor karena polusi cahaya bisa menghancurkan Leonids dengan sangat mudah.

Yang paling penting, adalah kamu jangan membuka ponsel. Sebab, cahaya putih layar akan menghambat penglihatan malam.

Kapan Leonids akan kembali?

Jika kamu merindukan mereka tahun ini, Leonids akan kembali lagi pada tanggal yang sama tahun 2018. Sebab, hujan meteor Leonids adalah salah satu fenomena selestial tahunan Bumi, jadi kamu dapat mencarinya setiap tahun pada waktu yang hampir bersamaan.

Namun, komet yang meninggalkan jejak puing yang kita sebut Leonid akan memakan waktu 33,24 tahun untuk mengelilingi Matahari. Saat ini berada di rasi Libra, dan saat kembali ke tata surya pada 2031, bersiaplah untuk menyaksikan hiruk pikuk bintang jatuh.

(Sumber: travelandleisure.com)

Misteri Batu Vottovaara, Fenomena Alam yang Tak Terpecahkan

Dream - Dua puluh kilometer sebelah tenggara Desa Sukkajarvi, bagian barat Bukit Karelia, wilayah Karelia, Rusia terdapat Gunung Vottovaara. Wilayah ini pernah tertutup lapisan es besar, yang tebalnya sampai beberapa kilometer sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Lapisan es tersebut lama-kelamaan mencair dan kini meninggalkan sebuah lanskap yang unik berupa batu-batu berserakan yang bentuknya aneh. Salah satu batu yang paling mencolok di Vottovaara adalah 'balancing stone' (batu seimbang), yang terdiri dari sebuah batu besar disangga oleh batu-batu kecil.

Batu lain yang menarik adalah batu yang berbentuk seperti tangga. Ada juga yang berbentuk batu terbelah. Tiupan angin yang terus-menerus, pohon-pohon pinus kerdil, rawa-rawa serta batu-batu aneh itu menjadi pemandangan berbeda di Karelia.

Bebatuan tersebut menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Banyak orang yang datang karena penasaran dengan bentuk aneh batu-batu itu. Sebagian dari mereka bahkan tak percaya jika batu-batu tersebut tercipta dengan sendirinya karena proses alam. Mereka yakin batu-batu ini dibentuk dan ditempatkan di sana oleh tangan manusia.

Namun faktanya, batu-batu yang ada di Vottovaara memang terbentuk secara alami. Suku Sami yang merupakan masyarakat adat setempat menyakini bahwa Vottovaara adalah gunung suci, dan menyebut batu-batu aneh itu 'Sieds'. Mereka menganggap batu-batu itu memiliki keuatan gaib.

(Sumber: Amusingplanet.com)

Garis Sajama, Fenomena Alam Aneh yang Tak Kunjung Terpecahkan

Dream - Melintasi dataran tinggi di Bolivia barat terdapat jaringan ribuan garis lurus yang nyaris sempurna, yang terukir di tanah. Garis-garis ini tidak membuat bentuk apapun, tapi mereka terus melaju hingga puluhan kilometer. Siapa pun yang menciptakan mereka bekerja sangat tepat, yang bukanlah tugas mudah di medan perbukitan dengan batu, semak dan rintangan alam lainnya.

Dinamai sesuai gunung berapi di dekatnya, garis Sajama terletak di bawah bayang-bayang puncak tertinggi Bolivia itu. Dari tanah, garis praktis tak terlihat dan sering diabaikan. Hanya dari udara, orang bisa mengenali karya seni prasejarah terbesar di dunia itu, yang hingga kini masih tak bisa dipahami maknanya.

Garis Sajama rata-rata antara satu dan tiga meter, dan melaju dari beberapa meter sampai beberapa kilometer. Garis terpanjang ukurannya sekitar 20 kilometer. Mereka tercipta dari pembuangan batuan hasil oksidasi yang permukaannya gelap, hingga mengekspos tanah yang lebih ringan di bawahnya.

sajama

Seringkali, garis mencolok dan biasanya agak tinggi sehingga mudah terlihat. Periset berpikir bahwa " pusat radial" ini bisa jadi lokasi kuil kuno, menara pemakaman atau bahkan kota. Sebuah teori menyebutkan bahwa garis tersebut digunakan oleh masyarakat adat sebagai pemandu mereka saat melakukan ziarah suci. Memang, beberapa jalan modern yang menghubungkan kota-kota tampaknya dibangun di atas garis lurus ini.

Secara keseluruhan, garis Sajama mencakup area seluas kurang lebih 22.000 kilometer persegi, yang kira-kira lima belas kali lebih besar dari garis Nazca yang terkenal di Peru selatan. Perkiraan kasar menempatkan panjang linier mereka di 16.000 kilometer dengan wujud yang menakjubkan. Beberapa menganggap, garis Sajama sebagai karya seni terbesar di dunia.

Jumlah garis tipis yang ada menunjukkan bahwa mereka telah dibangun selama banyak generasi yang mencakup ratusan bahkan mungkin ribuan tahun. Iklim gersang dengan curah hujan yang jarang serta vegetasi yang tumbuh lambat, membuat garis tetap relatif utuh.

sajama

Meskipun berada di dekat garis Nazca yang lebih populer di Peru, penelitian tentang garis Sajama masih sangat sedikit. Baru pada tahun 1932, ulasan singkat pertama tentang keajaiban alam ini dibuat dalam bahasa Inggris oleh Profesor Argentina, Aime Felix Tschiffely. Kemudian pada dekade yang sama, Antropolog Alfred Metraux meneliti struktur garis tersebut hingga mendapat perhatian dari para ilmuwan, melalui karya lapangan etnografinya tentang orang-orang Aymara dan Shipaya di wilayah Carangas.

Studi ilmiah pertama dari garis itu dibuat pada tahun 2003 oleh University of Pennsylvania, bekerjasama dengan organisasi yang sekarang sudah tidak berfungsi, yakni the Landmarks Foundation. Sejak itu, belum ada penelitian lebih lanjut yang dilakukan. Selain gambar satelit, bahkan tidak ada foto layak yang tersedia di internet tentang garis Sajama.

(Sumber: amusingplanet.com) 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hilang 221 Tahun Lalu, Hewan Ini Tiba-Tiba 'Bangkit' dari Kepunahan

Hilang 221 Tahun Lalu, Hewan Ini Tiba-Tiba 'Bangkit' dari Kepunahan

Jangkrik periodik ini diketahui muncul bersamaan pada setiap 13 atau 17 tahun sekali.

Baca Selengkapnya
Menyaksikan Fenomena Langka Ledakan Bintang di Langit, Tanpa Teleskop Mahal!

Menyaksikan Fenomena Langka Ledakan Bintang di Langit, Tanpa Teleskop Mahal!

Fenomena langka berupa ledakan bintang, yang dikenal sebagai nova dapat dilihat di langit dengan mata telanjang.

Baca Selengkapnya
Ini Tujuh Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Masuk List Kunjungan Kamu!

Ini Tujuh Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Masuk List Kunjungan Kamu!

Tujuh fenomena alam yang menakjubkan ini tidak boleh dilewatkan. Yuk, simak baik-baik!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sungguh Berat Cobaan Hidup Gadis Ini Sepanjang 2023: Ayah Meninggal April, Ibu Tiada Oktober

Sungguh Berat Cobaan Hidup Gadis Ini Sepanjang 2023: Ayah Meninggal April, Ibu Tiada Oktober

Semuanya dimulai saat bulan Februari 2023 di mana dia dan keluarganya mengalami kecelakaan.

Baca Selengkapnya
7 Warna Petir dari Paling Umum Sampai Langka, Punya Makna Masing-masing

7 Warna Petir dari Paling Umum Sampai Langka, Punya Makna Masing-masing

Banyak yang tak sadar bahwa petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Dikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas

Dikira Membahayakan, Fenomena Aneh di Himalaya Ini Justru Ampuh Mendinginkan Bumi yang Makin Panas

Saat suhu di dataran tinggi mencapai ambang tertentu akibat pemanasan global, terjadi reaksi yang menghasilkan angin dingin yang bertiup ke bawah lereng.

Baca Selengkapnya
Inilah 10 Bencana dan Fenomena Alam Dahsyat Paling Misterius, Sebagian Masih Misteri Hingga Kini

Inilah 10 Bencana dan Fenomena Alam Dahsyat Paling Misterius, Sebagian Masih Misteri Hingga Kini

Dalam sejarahnya, manusia sudah beberapa kali mengalami bencana dahsyat yang sulit untuk dilupakan.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Pintu 'Dunia Bawah Tanah yang Terbuka

Menguak Misteri Pintu 'Dunia Bawah Tanah yang Terbuka

Penduduk mendengar suara sangat keras: bum! Muncul lubang menganga. Warga tak berani mendekati kawah tersebut.

Baca Selengkapnya
Bertambah 11 Lokasi, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan 2024 di 134 Titik

Bertambah 11 Lokasi, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan 2024 di 134 Titik

Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan pada 10 Maret 2024, Berikut 134 Titik Seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya