Open Sky Dimulai, Maskapai RI Yakin Kuasai Langit ASEAN
Dream - Tahun 2016 menjadi tantangan yang cukup besar untuk seluruh maskapai penerbangan di Indonesia. Pasalnya, mereka diharap dapat memperluas pasar seiring dengan diberlakukan liberalisasi sektor penerbangan ASEAN tahun ini.
M. Arif Wibowo, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Assosiation/INACA) mengatakan kesepakatan Langit Bebas ini menjadi peluang besar bagi maskapai Tanah Air untuk menjelajahi pasar ASEAN.
"Dengan diberlakukan ASEAN Open Sky maka maskapai penerbangan yang tergabung di negara ASEAN diperbolehkan melakukan penerbangan langsung ke sejumlah kota sesama anggota masyarakat ekonomi ASEAN," ungkap Arif saat dijumpai di Kantor Garuda Indonesia pada Jumat, 8 Desember 2016.
Diakui Arif, sektor penerbangan charter dan kargo memang mendapatkan porsi besar untuk segera dibenahi. Hal itu menyangkut lemahnya nilai ekonomi dalam bidang minyak dan gas di Indonesia. Namun, ternyata malah membuka peluang bisnis untuk beralih ke penerbangan pariwisata.
"Kemampuan melihat peluang seperti ini dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman," imbuh Arif.
Sedangkan untuk penerbangan kargo, INACA membidik tujuh kota besar seperti Palembang, Batam, Manado, Makassar dan Biak agar dapat melakukan penerbangan kargo ke negara-negara ASEAN.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan musala dalam pesawat, tampak nyaman dan cukup luas.
Baca SelengkapnyaSiapa pemilik maskapai Smart Air yang hilang kontak di Nunukan, Kalimantan Utara
Baca SelengkapnyaIni daftar maskapai penerbangan paling tepat waktu di Asia Pasifik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.