Otoritas Singapura Tak Sarankan Bepergian Untuk Liburan Tahun Ini
Dream - Singapura memang sudah membuka wilayahnya untuk para wisatawan meski tidak secara penuh. Namun demikian, otoritas Singapura menyarankan sebaiknya perjalanan untuk liburan tidak dilakukan tahun ini.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong, menyarankan kepada semua orang khususnya warga Singapura untuk tidak bepergian. Juga menghindari rencana perjalanan di tengah pandemi saat ini.
Wong mengatakan infeksi Covid-19 di seluruh dunia tidak mungkin hilang. Pada akhir tahun, kata dia, infeksi akan terus terjadi bahkan sampai tahun depan.
"Jadi, tidak mungkin kita melihat perkembangan situasi membaik dalam waktu dekat, artinya saran bepergian dari kami tidak mungkin berubah dalam waktu dekat juga," kata Wong.
Meski begitu, perundingan dengan negara-negara tetangga terkait jalur hijau migrasi tetap dilanjutkan. Ini untuk memfasilitasi perjalanan bisnis masyarakat lintas negara.
Wong mengatakan jalur hijau bebas biaya untuk semua perjalanan. Tetapi, orang yang melintasinya harus menjalani prosedur sangat ketat seperti pemeriksaan di titik keberangkatan dan titik kedatangan serta mengikuti rencana perjalanan yang telah disusun secara ketat.
"Ini tidak berlaku untuk perjalanan wisata massal, saya pikir itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata dia.
Karena meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah negara, para pelancong yang masuk ke Singapura dari Jepang, Hong Kong, dan Negara Bagian Victoria, Australia mulai 20 Juli mendapat peringatan tertulis untuk isolasi diri. Isolasi bisa dilakukan di tempat yang mereka tinggali saat ini di Singapura.
Mereka juga diharuskan melakukan tes Covid-19 sebelum masa isolasi berakhir.
Pelancong yang meninggalkan Singapura mulai 27 Maret dan sudah kembali diharuskan membayar biaya isolasi di fasilitas khusus yang telah disediakan. Demikian juga wisatawan dari luar negeri yang berada di Singapura.
Biaya isolasi selama 14 hari di Singapura cukup tinggi, sebanyak 2.000 dolar Singapura, setara Rp21 juta. Sedangkan biaya tes Covid-19 ditetapkan 200 dolar Singapura, setara Rp2,1 juta.
"Di beberapa negara, Anda bisa menyaksikan peningkatan, itu belum terkontrol sepenuhnya dan kasus-kasus terus bertambah. Jadi kami benar-benar harus tetap waspada," ucap Wong.
Sumber: Straits Times
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaGejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca SelengkapnyaPenyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca SelengkapnyaJangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca SelengkapnyaSempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ketika dia menjabat, Indonesia sempat dihantam pandemi Covid-19 dan merasakan imbas perang dagang dunia.
Baca Selengkapnya