Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bali Rencanakan Buka Sektor Pariwisata Pada Oktober

Bali Rencanakan Buka Sektor Pariwisata Pada Oktober Bali (Pexels.com)

Dream - Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, pemerintah menutup akses kunjungan dan menangguhkan kebijakan visa kedatangan pada Maret lalu. Menurut Reuters, Bali telah melaporkan 343 kasus dan empat kematian dengan tingkat kematian 1,2 persen di bawah rata-rata nasional 6,4 persen.

Jika Bali berhasil mempertahankan tingkat infeksi yang rendah, Kementerian Pariwisata berharap bisa membuka kembali pembatasan kunjungan internasional mulai Oktober nanti dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kementerian Pariwisata juga akan meluncurkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) untuk kebersihan, Kesehatan, dan keselamatan ketika membuka kembali hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata secara aman. Program ini akan menetapkan pedoman peningkatan standar kesehatan, kebersihan dan keselamatan, dan membantu memulihkan kepercayaan di sektor pariwisata dan hiburan.

Program CHS Akan Dilakukan Bertahap

Program CHS akan dilakukan secara bertahap. Pulau-pulau resor mewah Nusa Dua diperuntukkan sebagai tujuan pertama untuk menguji coba program CHS.

Sebagai tujuan pariwisata utama Indonesia, Bali memang diharapkan harus segera bersiap setelah pandemi berakhir.

"Menimbang bahwa Bali adalah tujuan wisata utama, perlu untuk mengambil langkah segera dan cepat untuk memulihkan semua tujuan wisata yang terkena dampak corona," ungkap sekretaris kementerian pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.

 

 

Yogyakarta dan Riau akan Menyusul

Selain Bali, pariwisata Yogyakarta dan Riau juga akan menyusul untuk dibuka. Kedua kota ini juga merupakan destinasi wisata yang utama. Terdapat berbagai tujuan wisata, seperti candi borobudur, dan beberapa pulau-pulau indah di Riau. 

Pandemi virus corona sangat mempengaruhi tenaga kerja yang bergantung pada pariwisata Bali. Hampir semua tujuan wisata, atraksi, dan fasilitas ditangguhkan atau ditutup sejak keadaan darurat dilaksanakan pada bulan Maret.

Menurut I Ketut Ardana, kepala cabang Bali dari Organisasi Nasional Indonesia untuk Tur dan Perjalanan (ASITA), mengatakan kepada ABC bahwa 80% orang di Bali bergantung pada pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung. Kita semua dalam industri ini benar-benar berjuang sekarang. Dan mereka menunggu pandemi ini berakhir.

Sumber Lonely Planet

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Kategori Turis Asing yang Bebas Pajak Wisata Rp150 Ribu di Bali

7 Kategori Turis Asing yang Bebas Pajak Wisata Rp150 Ribu di Bali

Pengenaan pajak wisata bagi WNA berlaku mulai 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Turis Asing di Bali Sampai Jalan Kaki, Menhub Kasih 3 Solusi Atasi Macet Ekstrem di Bandara

Turis Asing di Bali Sampai Jalan Kaki, Menhub Kasih 3 Solusi Atasi Macet Ekstrem di Bandara

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh beberapa pihak, termasuk Otoritas Bandara, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan Angkasa Pura Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Tipe-Tipe Karyawan Memasuki `Jam Rawan`

NOTED KAK! Tipe-Tipe Karyawan Memasuki `Jam Rawan`

Sahabat Dream, kalian kira-kira tipe yang mana nih kalau sudah masuk jam-jam rawan seperti ini? Comment di bawah yuk.

Baca Selengkapnya