Sektor pariwisata bergembira, namun berbeda dengan penduduk setempat
Ada beberapa restoran di dekat Museum Teh Osulloc, tetapi banyak yang tutup pekan lalu. Bisnis tersebut berkembang sangat kontras dengan nasib suram restoran kecil lainnya yang menjual ikan dan sushi di seberang jalan. Bisnis di sana lambat. Tidak ada pelanggan.
Bagi wisatawan di Jeju, lokasi yang nyaman tampaknya tidak menjadi kriteria yang dipertimbangkan ketika memutuskan tempat untuk dikunjungi.
Kedai minum berlantai dua di Seoguipo City menunjukkan tren bahwa para pelancong yang lebih muda, lebih menyukai perjalanan trek yang tidak biasa di pulau itu.
Di Pulau Jeju, virus Covid-19 telah menjadi ujian terbesar bagi mereka yang berada di sektor pariwisata. Sementara itu, pandemi nampaknya telah memberikan cara baru dalam berbisnis.
Saat para wisatawan mulai pilih-pilih dengan tujuan tempat mereka berkunjung, para penduduk pun mulai berusaha beradaptasi dengan pola perubahan ini.
(Sumber: m.koreatimes.co.kr/)
Alhamdulillah
|
Masya Allah
|
Wallahu a'lam
|
Subhanallah
|
Astaghfirullah
|
Naudzubillah
|
Cara Bertahan Hidup Saat Pesawat Alami Kecelakaan
Tips Menyelamatkan Diri dari Tsunami Saat Berlibur di Pantai
Daftar Maskapai Teraman 2019
Liburan Seru dengan Ongkos Miring, ke Singapura Cuma Rp300 Rib
Ini Sejarah Mengapa Hari Minggu Jadi Hari Libur
Ini Temuan Jejak Kota Sodom di Tepi Laut Mati
Janjang Koto Gadang, Tembok China ala Indonesia
Karang Jamuang: Pulau Terlarang Bagi Perempuan
Oceanman Bali 2022, Jadi Ajang Sport Tourism dengan Kearifan Lokal
Berlibur ke New Zealand? Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Snack Halal
Rekomendasi Glamping Halal di Inggris
Cara Pendanaan Masjid di Negara Non-Muslim
Selain ke Colosseum, Kamu Bisa Nikmati 5 Destinasi Indah Ini di Italia
Budaya Unik Betawi yang Dapat Kamu Temui di Sudut Jakarta