Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prancis Perluas Kebijakan 'Green List', Tambah Daftar Negara Boleh Masuk

Prancis Perluas Kebijakan 'Green List', Tambah Daftar Negara Boleh Masuk Restoran Teras Di Prancis (Shutterstock.com)

Dream - Prancis menerapkan sistem lampu lalu lintas untuk pengunjung internasional dengan mengkategorikan negara menjadi merah, kuning dan hijau. Sistem ini diterapkan untuk identifikasi negara dengan kondisi Covid-19 tertentu sehingga memudahkan screening bagi warga asing yang masuk.

Di bawah sistem, semua negara UE diberi peringkat hijau, bersama Australia, Selandia Baru, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Lebanon, dan Israel. Daftar tersebut kemudian ditambah.

Ada beberapa negara yang sebelumnya masuk daftar kuning kini digolongkan ke daftar hijau. Negara tersebut yaitu Amerika Serikat, Norwegia, dan Swiss.

Ini berarti pengunjung yang divaksinasi penuh dari negara-negara tersebut diizinkan untuk bepergian ke Prancis tanpa batasan. Pengunjung dari negara hijau yang tidak divaksinasi harus menunjukkan antigen negatif atau hasil PCR dari tes yang dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan ke Prancis.

Inggris, Kanada, dan Meksiko termasuk di antara negara-negara dalam daftar kuning, yang berarti pelancong yang divaksinasi lengkap dapat mengunjungi tetapi mereka juga harus mengambil tes antigen atau PCR dengan hasil negatif sebelum bepergian ke Prancis.

 

 

Pelancong dari Negara Merah Belum Dibolehkan

Tanpa mengikuti tes, pelancong yang divaksinasi dari negara-negara kuning harus dikarantina selama tujuh hari setelah tiba di Prancis.

Pelancong yang divaksinasi penuh dari negara-negara merah termasuk Argentina, Brasil, dan Afrika Selatan, tempat virus itu beredar luas, tidak diizinkan memasuki Prancis dengan alasan perjalanan yang tidak penting.

Mereka dapat melakukan perjalanan untuk alasan penting jika mengikuti tes Covid-19 sebelum bepergian dan karantina selama tujuh hari. Kedatangan warga dari negara merah yang tidak divaksinasi harus dikarantina selama 10 hari jika mereka bepergian ke Prancis karena alasan penting.

Prancis saat ini hanya mengizinkan pengunjung yang divaksinasi yang telah menerima suntikan yang disetujui oleh European Medicines Agency, termasuk vaksin Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Johnson & Johnson. Negara ini juga bersiap untuk merampingkan persyaratan masuk bagi pengunjung Eropa akhir musim panas ini dengan mengadopsi sertifikat perjalanan Covid digital UE.

 

Prancis Berangsur Pulih

Dengan datangnya musim panas, bisnis sekali lagi membuka pintu mereka. Teras makan luar ruangan di kafe dan bar telah kembali digunakan di seluruh Prancis, dan ruang makan dalam ruangan kembali dengan kapasitas 50 persen.

Orang-orang sekarang dapat mengunjungi Louvre karena atraksi budaya, museum, dan teater menyambut pengunjung dengan tiket yang telah dipesan sebelumnya. Menara Eiffel, yang telah ditutup sejak Oktober, dibuka kembali pada 16 Juli.

Toko-toko dan pasar yang tidak penting juga buka, meskipun dengan pedoman yang berlaku, dan jam malam telah dipindahkan kembali dari jam 9 malam menjadi jam 11 malam.

Tetapi ketika Prancis berupaya keluar dari penguncian nasional ketiganya, beberapa aturan Covid-19 tetap berlaku. Masker diperlukan di ruang publik dalam ruangan dan di beberapa ruang terbuka di kota-kota besar.

Menambahkan elemen keamanan lain untuk kunjungan asing, para pejabat telah mengkonfirmasi bahwa wisatawan dapat memanfaatkan tes PCR Covid-19 gratis di Prancis, jika mereka diperlukan untuk perjalanan pulang mereka.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Buka-bukaan Data Ranking Pertahanan Indonesia Turun, Prabowo Malah Salahkan Covid-19
Ganjar Buka-bukaan Data Ranking Pertahanan Indonesia Turun, Prabowo Malah Salahkan Covid-19

Ganjar pun mengaku tidak puas atas jawaban ini. Ia menganggap Prabowo tidak menjawab sama sekali pertanyaannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Negara dengan Air Terjun Tertinggi di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
9 Negara dengan Air Terjun Tertinggi di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar negara di dunia yang memiliki air terjun paling tinggi!

Baca Selengkapnya
3 Negara yang Menggratiskan Tarif Tol Saat Mudik Lebaran
3 Negara yang Menggratiskan Tarif Tol Saat Mudik Lebaran

Tiga negara ini gratiskan tol untuk menyambut mudik Lebaran

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Negara yang Dinobatkan Jadi Destinasi Bisnis Terbaik Dunia
Daftar 10 Negara yang Dinobatkan Jadi Destinasi Bisnis Terbaik Dunia

Inilah 10 negara yang dinobatkan jadi destinasi bisnis terbaik dunia

Baca Selengkapnya
Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19
Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19

Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.

Baca Selengkapnya
Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
Peringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu

WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Gak Enakan
NOTED KAK! Gak Enakan

Sahabat Dream pernah nggak sih punya perasaan gak enak minta bantuan atau kasih komentar tapi malah jadi makan hati sendiri?

Baca Selengkapnya