GeNose C19 Diharapkan Jadi 'Game Changer' Dongkrak Sektor Pariwisata
Dream - Inovasi UGM dalam pendeteksian Covid-19, GeNose C19, mulai digunakan di sejumlah sektor publik. Diproyeksikan alat ini bakal dipakai untuk screening di sektor pariwisata.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berharap inovasi ini dapat menjadi game changer yang akan mempercepat upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dia mengatakan untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan penerapan protokol kesehatan 3M (mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) yang ketat diikuti dengan metode 3T (testing, tracing, dan treatment).
"Daerah atau sektor yang berhasil menekan penularan Covid-19 adalah daerah yang menerapkan 3M dan diikuti dengan 3T yang ketat, dan karena GeNose ini sifatnya adalah skrining (testing), kami tentunya akan mendorong destinasi-destinasi wisata dan berbagai fasilitas wisata untuk mengadopsi GeNose, sebuah inovasi anak bangsa yang akan menjadi game changer dalam upaya pemulihan sektor parekraf," kata Sandiaga di laman resmi Kemenparekraf.
GeNose C19 merupakan alat yang mudah digunakan dengan hasil cukut akurat. Alat ini sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan menjanjikan kenyamanan dalam berwisata.
Sampel hembusan napas dari GeNose ditampung dalam satu kantong dan disambungkan ke alat pendeteksi. Hanya membutuhkan 30 detik untuk mengetahui hasil dengan tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifitas sekitar 95 persen.
"Saya akan sampaikan kepada dunia usaha, teman-teman yang mengelola destinasi wisata untuk segera memesan. Ini kita harapkan bisa membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang sekarang tertekan karena pandemi," ujarnya.
Provinsi Bali akan menjadi lokasi prioritas untuk uji coba GeNose. Pertimbangannya, dampak pandemi melumpuhkan pariwisata di daerah ini.
"Bali kemarin pertumbuhan ekonominya minus 9 persen, ini tidak pernah terjadi sebelumnya, ini kontraksi terdalam untuk Provinsi Bali. Kemudian yang kedua Kepri dan juga Jakarta. Destinasi wisata di Jakarta akan saya dorong untuk bisa menggunakan produk ini," jelas Sandiaga.
Penelitian GeNose C19 sudah dimulai sejak 10 tahun lalu. Alat ini pada awalnya ditujukan untuk deteksi penyakit pernapasan seperti Tuberculosis namun ketika terjadi pandemi, penelitian kemudian dialihkan untuk mendeteksi Covid-19.
"Dari uji validasi yang sudah dilakukan di sekitar 10 rumah sakit di Pulau Jawa dengan sekitar 2.000 sampel sudah terlihat bahwa baik sensitivitas maupun spesifitasnya sudah tinggi, sudah di atas 90 persen," Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaDiketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sahabat Dream bercanda lagi soal kantor yuk. Kali ini ada gak bos kamu yang seperti `PHP` dengan kata-kata manisnya? Cuma bercyanda ya....
Baca Selengkapnya