Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terpesona Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Terpesona Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan Foto: Adat Dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan/Kemenparekraf RI

Dream - Melestarikan serta menjaga kebudayaan Tanah Air sudah jadi kewajiban seluruh masyarakat agar nilai-nilai budaya tetap bisa diwariskan ke anak dan cucu kelak.

Selain sebagai aset berharga di kehidupan berbangsa, warisan nenek moyang itu pun bisa jadi hal yang dapat diperlihatkan untuk dunia. Salah satu caranya adalah terus mengenalkan dan mengaplikasikan segala bentuk warisan budaya yang dimiliki.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kagum menyaksikan adat istiadat dan budaya di Desa Wisata Hilisimaetanö, Kecamatan Maniamölö, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara yang masih dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat.

"Kekentalan adat budaya lompat batu, tari perang, tari harimau, sampai penganugerahan tadi sudah saya nikmati. Dan saya melihat kekentalan sejarah dan budaya, saya melihat ini adalah atraksi utama kita, tradisi budaya untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Nias Selatan. Dan ini adalah pariwisata berbasis komunitas," kata Menparekraf Sandiaga, saat visitasi Desa Wisata Hilisimaetanö yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Rabu, 22 Juni 2022 kemarin.

Desa Wisata Hilisimaetanö merupakan salah satu desa adat tertua di tanah Nias Selatan. Hingga kini, Desa Hilisimaetanö masih teguh menjaga nilai adat istiadat serta peninggalan para leluhur mereka.

Rumah adat masih terpelihara

Hal ini bisa terlihat pada saat memasuki desa, terdapat Batu Megalitik yang menandakan pada zaman megalitikum masyarakat Nias menggunakan peralatan dari batu besar.

Kemudian 50 rumah adat yang bangunannya masih terpelihara dengan baik. Namun sangat disayangkan, ada satu rumah adat tertua yang runtuh akibat dampak dari tsunami Aceh tahun 2004.

Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Tidak hanya itu saja, sistem pemerintahan yang dijalankan masih mengikuti sistem adat. Di mana sistem kepemimpinan adat desa masih dipegang oleh Si’ulu atau Raja yang merupakan kaum bangsawan Nias.

Kemudian, para cendikiawan atau yang disebut Si’ila berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Dan Sato atau Fa’abanuasa (masyarakat) yang terus bergotong-royong dalam menjaga Lakhömi mbanua (marwah desa).

Saat Menparekraf tiba di desa, ia disambut Tarian Mogaele, yang biasa dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan.

Suguhan atraksi wisata

Jika berbicara mengenai Nias tentunya yang langsung terbayang adalah tradisi lompat batu atau yang disebut fahombo. Tradisi ini menjadi suguhan atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan.

Tradisi lompat batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi kurang lebih dua meter. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa dan memberikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga mereka.

Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Kendati demikian, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, karena walaupun mereka dilatih sejak dini, masyarakat Nias percaya ada keterlibatan magis dari roh leluhur yang membuat mereka berhasil melompati batu dengan sempurna.

Dalam visitasinya, Menparekraf bertemu dengan anak-anak yang sedang latihan lompat batu di sebuah replika lompat batu kecil dan para pemuda yang melakukan lompat batu sungguhan.

Anak-anak kecil di desa memang rutin melakukan latihan setiap pekan, agar tradisi lompat batu di Desa Hilisimaetanö tidak punah.

Tradisi kerajinan tangan

Usai melihat atraksi fahombo, Menparekraf Sandiaga menyaksikan sebuah ritual kuno famadaya harimao.

Ritual ini dilaksanakan tiap 14 tahun sekali, dengan mengarak patung yang menyerupai harimau (lawölö fatao) untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö.

Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Adat dan Budaya Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan

Setelah famadaya harimau selesai, dilanjutkan dengan membaca doa-doa kuno (fo'ere).

Desa ini juga memiliki tradisi kerajinan tangan atau kriya yang masih dilakukan sampai sekarang, diantaranya anyaman topi caping, pahatan, ukiran, dan pedang besi (manöfa).

Dahulu, manöfa difungsikan sebagai alat perang masyarakat Nias. Kala itu ketika menang melawan musuh, kepala musuh akan disematkan pada ujung sarung pedang.

 

Desa wisata berkelanjutan

Hilisimaetanö juga memiliki kawasan persawahan yang terbesar di Nias Selatan sehingga potensi untuk menjadi kawasan agrowisata sangatlah besar. Menparekraf Sandiaga pun ingin mengembangkan potensi tersebut.

"Sekarang kami sangat khawatir dengan adanya ancaman krisis pangan, krisis energi, tapi Nias Selatan ini khususnya di Desa Wisata Hilisimaetanö justru memiliki potensi untuk bisa memiliki ketahanan pangan dan kemandirian energi ini bisa kita kembangkan ke depan," katanya.

Ia juga berencana untuk menjadikan Desa Hilisimaetanö sebagai desa wisata berkelanjutan. Namun sebelumnya, perlu ada beberapa fasilitas yang dibenahi, diantaranya toilet dan homestay.

"Kita juga akan meningkatkan desa wisata ini agar menjadi desa wisata berkelanjutan, kita akan kembangkan produk ekonomi kreatifnya, sehingga lapangan kerja terbuka dan penghasilan masyarakat meningkat," lanjut Sandiaga.

Di akhir visitasinya, Menparekraf dinobatkan sebagai Tuha Samaöndrö Luo yang berarti seseorang yang punya kekuatan luar biasa, serta bisa membawa sinar dan terang. Khususnya kepada Desa Wisata Hilisimaetanö Nias Selatan dan Indonesia secara luas.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dilarang Ngeres! Inilah Daftar 6 Nama Desa Unik di Kabupaten Pamekasan, No 3 dan Terakhir Bikin Pikiran Traveling ke Mana-mana

Dilarang Ngeres! Inilah Daftar 6 Nama Desa Unik di Kabupaten Pamekasan, No 3 dan Terakhir Bikin Pikiran Traveling ke Mana-mana

Kabupaten dengan bahasa sehari-hari Bahasa Madura ini ternyata memiliki banyak nama desa yang terdengar unik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! Tebak Logo Brand Makanan

BUNGKUS! Tebak Logo Brand Makanan

Sahabat Dream, kalian ada yang tahu gak logo-logo dari brand makanan tersebut? Berapa yang berhasil kalian tebak?

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! THIS OR THAT

BUNGKUS! THIS OR THAT

Kalau Sahabat Dream berada di antara dua pilihan ini, kalian akan pilih tim yang mana?

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Ketika Diajak Buat Konten

NOTED KAK! Ketika Diajak Buat Konten

Pernah nggak sih kamu ngumpet karena takut diajak temen bikin konten? Kalau pernah, kamu tentu paham yang dirasakan rekan kita ini.

Baca Selengkapnya