Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Sembalun Seven Wonders' Didorong Jadi Ikon Pariwisata Indonesia

'Sembalun Seven Wonders' Didorong Jadi Ikon Pariwisata Indonesia Sembalun Seven Summits (Kemenparekraf)

Dream - Para pelaku pariwisata di kawasan Gunung Rinjani, Lombok Timur, mendorong agar "Sembalun Seven Wonders" menjadi ikon pariwisata Indonesia. "Sembalun Seven Summits" merupakan branding wisata alam dan petualangan yang pertama kali dicetuskan Komite Sembalun Seven Summits pada 25 Oktober 2020.

Lewat brand ini, pelaku pariwisata Gunung Rinjani menawarkan program pendakian tujuh puncak yang ada di kawasan Gunung Rinjani. Mulai dari Bukit Raon Ritif (1.500 Mdpl), Bukit Pergasingan (1.806 Mdpl), Bukit Anak Dara (1.923 Mdpl), Bukit Kondo (1.937 Mdpl), Bukit Lembah atau Gedong (2.200 Mdpl), Bukit Sempana (2.329 Mdpl), dan Gunung Rinjani (3.726 Mdpl).

Dalam dialog bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, para pelaku pariwisata ingin gar "Sembalun Seven Wonders" dibantu lebih banyak publikasi menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia. Khususnya dalam wisata minat khusus pendakian (sport tourism) sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan akan totalitas atau all out dalam mendukung pengembangan pariwisata di Lombok Timur, dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya. Dialog yang dilakukan menjadi salah satu upaya baginya untuk melihat langsung dan menyerap masukan dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Dialog ini akhirnya bisa mengidentifkasi beberapa titik temu, pariwisata di Lombok Timur ini khususnya yang berbasis alam dan budaya ini harus menjadi satu sinergi yang berkaitan dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," ujar Sandiaga.

 

Apresiasi Sandiaga

Sandiaga mengapresiasi inisiasi destinasi di kawasan ini oleh para pelaku yang menetapkan Destination Management Organization (DMO) berbasis akar rumput (grass root). Karena dilaksanakan oleh masyarakat, dampaknya pun akan langsung dirasakan masyarakat.

"Kita punya Sembalun Seven Summit yang rencananya akan kita genjot menjadi bagian dari sport tourism ke depan. Juga pendampingan UMKM, termasuk fasilitasi untuk mendapatkan sertfikasi BPOM," kata Sandiaga.

Dengan pendampingan dan peningkatan kualitas yang akan dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf ke depan, diharapkan akan semakin memperkuat daya saing di Lombok Timur. Khususnya dalam menyambut gelaran internasional MotoGP tahun depan.

"Geopark (Rinjani) sudah tersertifikasi UNESCO tahun 2018. Kita harus sama-sama memastikan keberlangsungan dari Geopark ini. Apalagi akan ada perhelatan besar Superbike dan MotoGP yang harus dapat memberikan multiplier effect ke berbagai lapisan masyarakat," kata Sandiaga.

 

Keajaiban Sembalun

Perwakilan Female Geotourism Guide, Yuseta Wanisaritani, mengatakan Sembalun punya bentang alam yang unik. Kawasan ini kaldera yang membentuk gugusan bukit, bentukan dari gunung purba.

"Menjadikan suguhan pemandangan alam yang indah," kata Tata.

Cerita unik tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan Sembalun Seven Summits untuk dipromosikan kepada wisatawan. Wisatawan tidak hanya sekadar menikmati sensasi petualangan wisata alam, tapi juga mendapat cerita yang kuat akan destinasi tersebut.

"Kita mau (wisatawan) nggak sekadar untuk berswafoto saja, tapi ada tujuannya. Bisa olahraga, mendaki gunung, mereka bisa menikmati alam yang indah dan unik. Kita mau wisatawan-wisatawan itu stay-nya lama," kata wanita yang akrab disapa Tata ini.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia, kata Tata, menjadi salah satu upaya yang dapat terus dilakukan guna mendukung pencapaian tersebut. Untuk itu dia berharap Kemenparekraf/Baparekraf dapat menjalankan program-programnya dalam mendukung peningkatan pariwisata di Lombok Timur.

"Kalau pendampingan sangat kami butuhkan. Contohnya (untuk) pemandu pendaki. Di sini banyak yang belum tersertifikasi secara profesi. Jadi kita mau ada standardisasi melalui pendampingan dan pelatihan dan berlanjut ke sertifikasi profesi karena itu penting sebagai bentuk pelayanan bagi wisatawan (mancanegara)," kata Tata.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP