Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terbang ke 3 Provinsi Ini Wajib Sertakan Hasil PCR Negatif

Terbang ke 3 Provinsi Ini Wajib Sertakan Hasil PCR Negatif Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Shutterstock.com)

Dream - Seiring terjadinya gelombang kedua Covid-19, sejumlah aturan mengalami perubahan. Pergerakan orang terus diperketat untuk mencegah penularan Covid-19 makin meluas.

Terbaru, aturan penerbangan mengalami perubahan dengan dicantumkan syarat lebih ketat. Salah satunya, kewajiban menyertakan hasil negatif tes Covid-19 dengan metode Swab PCR.

Dalam unggahan di Instagram, PT Angkasa Pura I mengumumkan syarat negatif PCR berlaku untuk penerbangan tujuan tiga provinsi. Tiga provinsi tersebut yaitu Bali, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Untuk ke Bali, ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2021. Sesuai SE tersebut, pelaku perjalanan udara menuju Bali wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 2x24 jam sebelum keberangkatan.

Untuk menunjukkan keakuratan dan keaslian, hasil tes PCR wajib dilengkapi dengan barcode/QR Code. Selain itu, calon penumpang wajib mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan secara online melalui aplikasi eHAC Indonesia.

Anak di bawah usia lima tahun tidak diwajibkan untuk RT-PCR atau rapid test antigen atau Tes Genose C19 sebagai syarat perjalanan. Peraturanini mulai berlaku pada Senin, 28 Juni 2021 dengan masa transisi selama dua hari guna sosialisasi dan per 30 Juni 2021 berlaku penuh sampai dengan waktu yang akan ditetapkan kemudian.

Untuk calon penumpang menuju Kalimantan Tengah juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 3x24 jam dan wajib dilengkapi Barcode/QRCode. Ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 443.1/69/Satgas Covid-19.

Bagi yang akan menuju Kalimantan Barat, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 3x24 jam. Aturan ini tertera dalam Surat edaran Gubernur Kalimantan Barat Nomor 75 Tahun 2021.

Untuk penerbangan menuju dan dari Sulawesi Tengah, calon penumpang wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 2x24 jam atau Rapid Tes Antigen maksimal 2x24 jam. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 443/545/Din.Kes.

Calon penumpang yang menuju Kupang wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 1x24 jam, Rapid Tes Antigen 1x24 jam, dan GeNose C19 di Hari H. Ini tertuang dalam Surat Edaran Walikota Kupang Nomor 030/HK.443.1/VI/2021.

Sementara untuk tujuan daerah lain, calon penumpang wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji swab berbasis PCR paling lama 3x24 jam, rapid test antigen 2x24 jam, dan GeNose C19 Hari H. Aturan ini tertera dalam Surat Edaran Satgas Tugas Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi

Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta  Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024
Fakta-fakta Vaksinasi Covid-19 yang Mulai Berbayar di 2024

Sempat gratis, vaksin keempat Covid-19 akan ditawarkan secara berbayar di tahun depan, kecuali untuk kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.

Baca Selengkapnya
Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan
Pria Suaranya Tiba-tiba Parau dan Muntah Darah, Dikira Flu Biasa, Pas Diperiksa Ternyata Ada Lintah Hidup Nempel di Tenggorokan

Lintah biasanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia disebabkan kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya